
Bandung. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) memaparkan delapan bidang pengabdiannya untuk bangsa, selaras dengan Asta Cita Indonesia Emas 2045. Hal ini terungkap dalam Talkshow Formasi Asik di TVRI Jawa Barat, Jumat (14/11), sebagai bagian dari rangkaian Pramuswil IX LDII Jawa Barat.
LDII Prioritaskan Kebangsaan dan Keagamaan
Ketua DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menjelaskan bahwa program kerja LDII ini telah dirumuskan sejak Rakernas 2018 dan diperkuat pada Rakernas 2023. Ia menekankan bahwa LDII melihat keselarasan antara rumusan internal organisasi dengan Asta Cita Indonesia Emas, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.
“Pemerintah menyediakan fasilitas, tetapi yang berinteraksi langsung dengan masyarakat adalah ormas seperti kami. Sinergitas ini membuat kebutuhan masyarakat bisa tersampaikan dan ditindaklanjuti,” pungkasnya.
KH Chriswanto memaparkan bahwa bidang kebangsaan menjadi prioritas utama LDII, karena stabilitas dan ruang gerak masyarakat sangat bergantung pada situasi kebangsaan.
“Ibarat naik kapal, jika kapalnya goyang kita tidak bisa bergerak dengan baik. Karena itu kebangsaan kami jadikan pilar utama,” ujarnya.
Setelah kebangsaan, bidang keagamaan menjadi fondasi pembinaan moral warga LDII.
“Kami ingin umat beragama menjadi warga yang menebar manfaat, menjadi bagian dari solusi,” tambahnya.
Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Ketahanan Pangan
Di bidang pendidikan, LDII berupaya membentuk SDM profesional religius dengan karakter yang menggabungkan kecakapan ilmu dan akhlak yang kuat. Program kesehatan juga dijalankan secara rutin, seperti cek kesehatan gratis di Jawa Barat.
LDII juga menyoroti penguatan ketahanan pangan dan lingkungan hidup melalui berbagai program, termasuk pengembangan sorgum sebagai komoditas alternatif.
“Kami kemarin panen raya sorgum di Blora. Ini bagian dari kontribusi kami untuk ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Energi Terbarukan, Ekonomi Syariah, dan Literasi Digital
Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk lembaga pendidikan dan kantor organisasi menjadi fokus LDII dalam bidang energi baru terbarukan.
“Ini bentuk dakwah bil haal kami, bagaimana memberi manfaat secara nyata bagi masyarakat,” tuturnya.
Dalam bidang ekonomi syariah, LDII mengembangkan lembaga keuangan mikro syariah untuk memfasilitasi UMKM. Selain itu, literasi digital juga ditekankan agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi secara produktif.
“Teknologi digital itu pisau bermata dua. Kami ingin masyarakat memandangnya sebagai ruang produktif,” katanya.
Implementasi di Jawa Barat
Ketua DPW LDII Jawa Barat, Dicky Harun, menjelaskan bahwa "delapan bidang pengabdian" tersebut diimplementasikan sesuai karakter wilayah Jawa Barat yang memiliki populasi besar dan kompleksitas sosial yang tinggi.
“Kami coba konsolidasikan potensi pendidikan, ekonomi, dan kepemudaan agar selaras dengan delapan bidang pengabdian yang digariskan DPP,” tanggapnya.
Berbagai inisiatif telah dijalankan secara konkret di Jawa Barat, seperti program cek kesehatan gratis dan keterlibatan dalam program Citarum Harum serta kegiatan penanaman pohon.
“Contohnya program cek kesehatan gratis yang digelar dengan dukungan para stakeholder, serta keterlibatan LDII dalam program Citarum Harum dan kegiatan penanaman pohon,” jelas Dicky.
Rangkaian kegiatan Pramuswil ini diharapkan menjadi pijakan bagi LDII Jawa Barat dalam merumuskan program-program yang lebih tepat sasaran, yang akan dibahas dalam Musyawarah Wilayah IX LDII Jawa Barat.