Polewali Mandar - Guru Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, Muhammad Nur Wicaksono, memberikan nasehat agama kepada warga LDII di Polewali Mandar, Majene, dan Mamuju dalam sebuah pengajian yang diadakan di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Selasa (16/9).
Pentingnya Memahami Agama: Hati Sebagai Wadah
Pengajian ini dihadiri oleh berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dalam kesempatan tersebut, Wicaksono menekankan pentingnya mengisi hati dengan kepahaman agama.
"Hati manusia itu bagaikan gelas, sedangkan kepahaman agama adalah air. Jika gelas penuh dengan air, maka tidak ada ruang bagi pengaruh buruk untuk masuk. Namun bila masih ada celah kosong, maka sedikit saja pengaruh negatif dapat merusaknya," jelas Wicaksono.
Benteng Diri: Aktifitas Positif dan Ketaatan
Wicaksono juga menyampaikan bahwa memperbanyak aktivitas positif merupakan salah satu cara untuk menjaga hati agar tetap penuh dengan kepahaman agama.
"Hobi mengaji, mendengarkan nasehat, bergaul dengan orang-orang saleh, serta taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah benteng utama bagi hati kita," ungkapnya.
Sholat Sebagai Pondasi Kehidupan
Selain itu, Wicaksono juga menekankan pentingnya sholat yang tertib sebagai pondasi kehidupan sehari-hari.
"Tertib itu meliputi waktu, kegiatan, dan gerakan sholat. Sesibuk apapun, jangan sampai menggabung waktu sholat, apalagi meninggalkannya. Jangan biarkan dunia melalaikan ibadah kita kepada Allah," tegasnya.
Ia mengajak warga LDII untuk membiasakan sholat berjamaah di masjid, khususnya bagi rumah-rumah yang dekat dengan masjid.
"Kalau ada halangan seperti sakit atau udzur lainnya, sholat berjamaah bisa dilakukan di rumah. Tapi selama mampu, mari kita hidupkan masjid dengan sholat berjamaah," pesannya.
Wicaksono berharap warga LDII semakin menyadari pentingnya mengisi hati dengan kepahaman agama dan menjadikan sholat sebagai pondasi kehidupan. Hati yang penuh dengan ilmu agama dan ibadah yang tertib akan menjadi perisai kuat dari segala pengaruh buruk di era penuh tantangan saat ini.