Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) berpartisipasi aktif dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan upaya pencegahan stunting. Ajakan ini disampaikan langsung Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga Kemenkes, dr. Lovely Daisy, dalam Rakornas III LDII 2025 di Jakarta.
Program CKG, menurut dr. Lovely, telah menjangkau 20 juta orang dari 21 juta pendaftar. Program ini terbagi dua: CKG Ulang Tahun untuk anak usia 0-6 tahun dan masyarakat di atas 18 tahun, serta CKG Sekolah yang menyasar 53 juta anak usia sekolah. "CKG Sekolah menargetkan 53.844.419 peserta didik dari 282.317 satuan pendidikan," jelas dr. Lovely. Program yang telah berjalan sejak Februari dan Juli 2025 ini mendapat suntikan dana Rp3,4 triliun dari pemerintah. CKG Ulang Tahun dapat diakses melalui Puskesmas, Aplikasi SatuSehat, atau Whatsapp Kemenkes, sementara CKG Sekolah dilaksanakan di sekolah masing-masing.
Lebih lanjut, dr. Lovely menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak dini. "Harapan kita agar LDII ikut menggerakkan seluruh masyarakat memanfaatkan layanan CKG. Untuk stunting kita akan fokus dalam upaya pencegahan, jangan sampai menunggu sudah stunting, dan agar semakin banyak balita yang terhindar dari stunting," tegasnya. Ia menjelaskan dampak buruk stunting terhadap pertumbuhan fisik dan mental anak, serta peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa dewasa seperti diabetes dan hipertensi. Partisipasi LDII dalam edukasi dan implementasi program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Respon positif dari peserta Rakornas menunjukkan potensi kolaborasi yang kuat antara Kemenkes dan LDII dalam mewujudkan Indonesia yang sehat.
"articleBody": "Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) berpartisipasi aktif dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan upaya pencegahan stunting. Ajakan ini disampaikan langsung Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga Kemenkes, dr. Lovely Daisy, dalam Rakornas III LDII 2025 di Jakarta. Program CKG, menurut dr. Lovely, telah menjangkau 20 juta orang dari 21 juta pendaftar. Program ini terbagi dua: CKG Ulang Tahun untuk anak usia 0-6 tahun dan masyarakat di atas 18 tahun, serta CKG Sekolah yang menyasar 53 juta anak usia sekolah. \"CKG Sekolah menargetkan 53.844.419 peserta didik dari 282.317 satuan pendidikan,\" jelas dr. Lovely. Program yang telah berjalan sejak Februari dan Juli 2025 ini mendapat suntikan dana Rp3,4 triliun dari pemerintah. CKG Ulang Tahun dapat diakses melalui Puskesmas, Aplikasi SatuSehat, atau Whatsapp Kemenkes, sementara CKG Sekolah dilaksanakan di sekolah masing-masing. Lebih lanjut, dr. Lovely menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak dini. \"Harapan kita agar LDII ikut menggerakkan seluruh masyarakat memanfaatkan layanan CKG. Untuk stunting kita akan fokus dalam upaya pencegahan, jangan sampai menunggu sudah stunting, dan agar semakin banyak balita yang terhindar dari stunting,\" tegasnya. Ia menjelaskan dampak buruk stunting terhadap pertumbuhan fisik dan mental anak, serta peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa dewasa seperti diabetes dan hipertensi. Partisipasi LDII dalam edukasi dan implementasi program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Respon positif dari peserta Rakornas menunjukkan potensi kolaborasi yang kuat antara Kemenkes dan LDII dalam mewujudkan Indonesia yang sehat."
}
```
