Bantul, 15 Mei 2025 – Puluhan organisasi masyarakat dari berbagai latar belakang kembali berkumpul dalam Forum Komunikasi Ormas se-Kabupaten Bantul yang digelar pada 24 April 2025. Bertempat di Rumah Makan Mbah Manto, Parangkusumo, Kretek, forum ini membahas upaya bersama dalam menghadapi persoalan sosial, khususnya kenakalan remaja yang kian mengkhawatirkan.
Hadir dalam forum tersebut sejumlah ormas aktif di Bantul, seperti LDII, Senkom Mitra Polri, FKPM Paksi Katon, RAPI, PANTAS 115, AWPI, PIKI, JPKP, RAKSO, IWOI, PERJABA, dan sejumlah yayasan serta komunitas sosial lainnya. Forum ini difasilitasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bantul.
LDII sebagai salah satu ormas yang aktif dalam pembinaan moral dan spiritual masyarakat turut berkontribusi dalam forum ini. DPD LDII Kabupaten Bantul diwakili oleh Wakil Ketua Alek Rahmad Hasyi dan Wakil Bendahara Karjana.
“Generasi muda adalah masa depan bangsa. Mereka perlu dibentengi dari pengaruh negatif lingkungan dengan penguatan pemahaman agama dan pembentukan akhlak mulia. LDII secara konsisten mendorong penerapan 29 karakter luhur dalam keluarga sebagai pondasi utama,” ujar Alek.
Ia menambahkan pentingnya keterlibatan orang tua dalam membina dan memantau kondisi psikologis serta pergaulan anak-anak mereka sebagai langkah preventif terhadap penyimpangan sosial.
Dalam sesi diskusi, sejumlah narasumber hadir untuk memberikan pandangan mereka. Sekretaris Kesbangpol Suparmadi, Ketua Komisi A DPRD Bantul Jumakir, perwakilan Polres Bantul Ipda Zaenal Mustaqim, dan Nugroho Pramuharso dari BINDA Posda Bantul memberikan gambaran mengenai tantangan sosial yang sedang dihadapi masyarakat Bantul.
Ipda Zaenal Mustaqim dari Polres Bantul menggarisbawahi bahwa kenakalan remaja saat ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk lemahnya pengawasan dari keluarga. “Berdasarkan survei, lima persen remaja putri di Bantul mengalami kehamilan di luar nikah karena kurangnya pengawasan dari orang tua. Ini harus jadi perhatian serius,” tegas Zaenal.
Ia juga mengungkapkan adanya fenomena remaja yang berkeliaran hingga dini hari, yang bukan hanya mengancam moral, tapi juga keamanan mereka. “Kami banyak temui remaja perempuan masih nongkrong bersama laki-laki di luar rumah hingga pukul 1 dini hari. Ini bukan hanya soal moral, tapi juga keamanan dan masa depan mereka,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Bantul Jumakir menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan ormas. “Kami berharap forum ini bisa menghasilkan rekomendasi konkret, bukan sekadar diskusi. Kolaborasi semua unsur masyarakat adalah kunci keberhasilan program pembinaan generasi muda,” ujarnya.
Forum ini diharapkan dapat memperkuat jaringan komunikasi antarormas dan mendorong terbentuknya langkah-langkah konkret dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang berkembang di masyarakat, utamanya menyangkut generasi muda.