Luwu, 15 Mei 2025 – Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Luwu, Ahyar Kasim, menyerukan pentingnya peran generasi muda dalam menangkal berita hoaks di era digital. Hal tersebut disampaikannya saat membuka Pelatihan Jurnalistik LDII Sulawesi Selatan Zona Luwu Raya yang digelar di Balai Rosdiana Center (BRC), Kamis (15/5). Kegiatan ini diikuti lebih dari 80 peserta dari berbagai daerah di Luwu Raya.
“Sekarang era media. Jika generasi muda tidak dididik menangkal hoaks. Maka akan berbahaya. Sekarang bukan zamannya perang terbuka, maka perlu strategi menangkal hoaks,” tegas Ahyar dalam sambutannya.
Ia juga menyoroti dampak negatif dari penggunaan media sosial yang tidak bijak, termasuk tingginya angka perceraian di Kabupaten Luwu. “Di Luwu, data tahun 2023, terdapat 900 kasus perceraian. Hal ini, sebagian besar, karena dampak dari penggunaan media sosial yang tidak tepat,” ungkapnya.
Menurutnya, pelatihan jurnalistik ini memiliki nilai strategis dalam mendidik generasi muda untuk menghadirkan konten yang bermakna. Ia menegaskan, keterampilan menulis dan membuat konten harus diarahkan untuk kepentingan masyarakat, bukan digunakan untuk menyebarkan informasi yang menyesatkan.
“Jangan hanya sekadar pintar menulis dan membuat konten, tetapi harus bermanfaat. Serta, hindari membuat konten untuk mengancam orang lain. Janganlah kita menyebarkan berita hoaks, karena akan mengganggu ketenangan dan ketentraman masyarakat di Kabupaten Luwu,” lanjutnya.
Ahyar juga memberikan apresiasi kepada LDII Kabupaten Luwu atas kontribusi nyata mereka dalam mendukung pemerintah daerah melalui kegiatan sosial, seperti pengamanan lingkungan, kerja bakti, hingga bantuan korban bencana. “Kita angkat jempol pada LDII. Seandainya LDII diibaratkan sebagai siswa, maka kita memberi nilai 9 pada LDII Kabupaten Luwu,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPP LDII, Rulli Kuswahyudi, juga menekankan pentingnya membekali generasi muda dengan kemampuan jurnalistik di tengah tantangan era digital. Ia menyebut bahwa pelatihan serupa telah dilakukan di 10 provinsi sejak 2023.
“Sekarang, di era digital. Kita memasuki masa yang belum terjadi. Dahulu, mencari informasi dengan membaca koran dan majalah. Kini, tanpa membeli, informasi tersebut sudah dapat dibaca melalui handphone,” kata Rulli.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa berbagai konten negatif turut hadir di gawai, seperti pornografi dan perjudian. “Maka kami bekali generasi muda supaya terarah. Melalui pelatihan jurnalistik,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan membangun kualitas jurnalisme warga. “Maka, kami perlu meningkatkan kualitas jurnalisme warga. Jurnalis yang bisa menangkal hoaks, bijak bermedia sosial dan tidak terjebak dengan provokasi,” ujar Rulli.
LDII berharap jurnalis muda binaannya dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan informasi yang positif, membangun, dan beretika. Pelatihan ini mencakup berbagai materi seperti penulisan straight news, skrip video, fotografi jurnalistik, videografi dan editing konten, desain flyer, pengelolaan website, hingga etika bermedia sosial.
Peserta berasal dari DPD LDII di wilayah Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Palopo, Wajo, Soppeng, Sidrap, dan Toraja.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Luwu Kamal, Kepala Bagian Perencanaan Polres Luwu Kompol Andi Hasanuddin, Kajari Luwu Zulmar Adhi Surya, Kapolsek Belopa AKP Marino, Pimpinan Cabang BSI Belopa Juarti Janeja Impin, dan Penyuluh Agama Kemenag Luwu Irma Nurcahyani.