Luwu, 15 Mei 2025 – Dalam rangka memperkuat kecakapan literasi digital dan membangun karakter jurnalis muda yang beretika, DPW LDII Sulawesi Selatan menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik Mahir Dasar Zona Luwu Raya. Acara yang berlangsung selama tiga hari, dari 15 hingga 17 Mei 2025 di Gedung Balai Rosdiana Center (BRC), diikuti lebih dari 80 peserta dari berbagai wilayah di Luwu Raya.
Pelatihan ini mengangkat tema “Mencetak Jurnalis Berkarakter Malebbi dengan Kecakapan Literasi Digital dalam Menangkal Hoaks” dan menjadi pelatihan angkatan kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di Makassar dengan lebih dari 200 peserta.
Ketua DPW LDII Sulsel, Asdar Mattiro, menegaskan pentingnya membentuk generasi muda yang mampu menjadi panutan dalam dunia digital. “Kami ingin, peserta pelatihan menginspirasi banyak orang. Menjadi role model, bagaimana bermedia sosial yang sehat, sopan dan tidak menjelekkan golongan atau orang lain,” ujarnya.
Dalam pelatihan ini, LDII Sulsel menghadirkan pemateri dari Departemen Komunikasi, Informasi dan Media (KIM) serta LINES DPP LDII. “Peserta diajarkan meningkatkan kecapan literasi digital dan mampu membuat berita untuk melawan hoaks,” jelas Asdar.
Ia berharap para peserta tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga berkontribusi nyata bagi kehidupan sosial kemasyarakatan. “Mari berkontribusi nyata untuk bangsa. Wujudkan suasana beribadah yang nyaman, serta komunikasi dan hubungan yang baik dengan ormas dan warga lainnya,” imbuhnya.
Asdar juga menegaskan peran LDII sebagai bagian dari kekuatan bangsa. “Maka tidak hanya berhadapan dengan TNI dan Polri, tetapi juga dengan LDII,” ujarnya saat menanggapi potensi ancaman terhadap keutuhan negara.
Ketua DPD LDII Luwu, Muchlisin, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan wadah pembinaan bagi generasi muda dalam bidang jurnalistik dan media. “Sehingga mereka dapat meningkatkan keilmuan, serta mendapatkan pengalaman untuk membangun jaringan di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa literasi digital yang tepat akan menciptakan dampak positif yang luas. “Melalui jurnalis yang berkualitas dan profesional,” pungkas Muchlisin.
Pelatihan ini menjadi langkah konkret LDII dalam menyiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan digital sekaligus menjadi agen penyebar informasi yang akurat, santun, dan bermanfaat bagi masyarakat.