Cara Mengetahui Hewan Kurban yang Sehat dan Layak Disembelih

Cara Mengetahui Hewan Kurban yang Sehat dan Layak Disembelih


Menjelang Idul Adha, memilih hewan kurban yang sehat dan sesuai syariat menjadi tanggung jawab penting bagi umat Muslim. Tidak hanya menyangkut aspek ibadah, tetapi juga berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat dan kesejahteraan hewan.

Momentum Kebangkitan dan Kepedulian Kesehatan

Peringatan Hari Raya Idul Adha bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan kesadaran umat akan pentingnya penyembelihan yang benar, higienis, dan sesuai ajaran agama.


Ciri-Ciri Hewan Kurban yang Sehat

Menurut Guru Besar Fakultas Peternakan UGM, Prof. Dr. Nurliyani (fapet.ugm.ac.id 5/7/20), hewan yang sehat memiliki beberapa ciri utama:

Bulu bersih dan mengkilap
Gerak lincah dan aktif
Nafsu makan baik dan normal
Pernapasan teratur, tidak sesak
Lubang kumlah (lubang hidung, mata, dan anus) bersih dan normal
Suhu tubuh normal, sekitar 39–40°C
Tinja dan urin berwarna normal, tidak kemerahan

Sebaliknya, hewan yang diduga mengidap penyakit seperti antraks bisa menunjukkan tanda-tanda:

❌ Bulu kusam dan kotor
❌ Lemah dan lesu
❌ Nafas terengah-engah
❌ Lubang kumlah mengeluarkan darah hitam
❌ Suhu tubuh lebih dari 40,5°C
❌ Tinja dan urin kemerahan

“Hewan sebelum dipotong butuh diperiksa, diistirahatkan di tempat teduh agar hewan tenang dan tidak panik. Hewan yang stres sebelum penyembelihan akan menurunkan bobot maupun kualitas daging,” — Prof. Nurliyani


Sumber Kontaminasi Daging dan Cara Mencegahnya

Menurut Prof. Nurliyani, kontaminasi daging bisa berasal dari:

Bagian tubuh hewan seperti bulu, kulit, dan kaki
Saluran pencernaan dan kotoran
Peralatan seperti pisau, talenan, dan wadah yang kotor
Manusia (petugas penyembelih, pemotong, pengemas) yang tangannya tidak bersih

Catatan penting:
Kontaminasi oleh manusia berpotensi menyumbang hingga 50%, terutama saat mengangkat, memotong, menimbang, hingga membungkus daging.


Peralatan dan Teknik yang Direkomendasikan

Pisau penyembelihan harus tajam, panjang, bersih, dan tidak berkarat
Lubang penampungan darah:

✅0,5 x 0,5 x 0,5 m untuk 10 ekor kambing

✅0,5 x 0,5 x 1 m untuk 10 ekor sapi
Jarak tempat pengolahan daging dari area kotor harus cukup jauh
Pemotongan jeroan dan daging dilakukan di tempat berbeda
Gunakan alas plastik atau talenan bersih saat pemotongan
Pembagian daging menggunakan plastik bening/putih, pisahkan daging dan jeroan
Suhu ruangan tidak lebih dari 4 jam untuk menyimpan daging sebelum dibagikan
Daging tidak perlu dicuci sebelum dimasukkan ke dalam kulkas

Daging Terbaik untuk Sohibul Qurban

Menurut Ir. Nanung Danar Dono, Ph.D., daging paling empuk dan berkualitas tinggi adalah:

Has dalam (tenderloin) — letaknya di kanan dan kiri punggung, dekat tulang dan jarang bergerak
Paha dan betis — banyak daging tapi teksturnya keras karena sering bergerak

“Sohibul kurban sebaiknya diberi bagian daging terbaik seperti sirloin atau tenderloin. Jangan bagian keras seperti paha,” — Ir. Nanung Danar Dono



Memilih hewan kurban yang sehat bukan hanya bagian dari syariat, tetapi juga bentuk tanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat dan nilai kemanusiaan. Dengan memperhatikan:

✅Ciri fisik dan perilaku hewan
✅Kebersihan alat dan tempat pemotongan
✅Pemisahan antara jeroan dan daging
✅Konsultasi dengan ahli seperti dokter hewan

…maka ibadah kurban akan menjadi lebih berkah dan berkualitas.

Lebih baru Lebih lama