LDII Kaltara Jalin Kerja Sama dengan BNN dan BIN, Bentuk Relawan Anti Narkoba

ldii kaltara


Tarakan, (25/4) — Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), yang berbatasan langsung dengan Malaysia, menjadi salah satu wilayah rawan dalam jalur peredaran narkoba. Menyikapi hal itu, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kaltara menjalin sinergi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dan Badan Intelijen Negara (BIN) wilayah Kaltara untuk memperkuat upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Kerja sama ini dimatangkan dalam sebuah diskusi santai yang dihadiri oleh Ketua DPW LDII Kaltara H. Jaet Ahmad Fatoni, S.H., M.H., Kepala BNNP Kaltara Brigjen Pol. Tatar Nugroho, S.I.K., S.H., Kepala BIN Kaltara Andri Murhadi, S.I.P., M.Sos., serta Ketua DPRD Kaltara H. Achmad Djufrie, S.E., M.M. Diskusi tersebut membahas peran masyarakat, khususnya ormas keagamaan, dalam menangkal bahaya narkoba di wilayah perbatasan.

Kepala BNNP Kaltara, Brigjen Pol. Tatar Nugroho, menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam memberantas narkoba.

“Relawan Anti Narkoba memang adanya di masyarakat, maka kami sangat mendukung keterlibatan langsung LDII dalam upaya pemberantasan narkoba di Kaltara dan siap memberikan pelatihan kepada relawan,” ujarnya.

Menurutnya, partisipasi aktif dari ormas keagamaan seperti LDII merupakan salah satu strategi efektif dalam membentengi masyarakat dari pengaruh narkoba.

Ketua DPW LDII Kaltara, H. Jaet Ahmad Fatoni, menyambut baik kolaborasi ini dan berkomitmen akan segera menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan BNN Kaltara.

“Peran organisasi masyarakat seperti LDII adalah langkah preventif yang harus ditempuh untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba,” tegas H. Jaet.

Ia juga menyampaikan kesiapannya untuk melibatkan BNN dalam menyosialisasikan bahaya narkoba kepada warga LDII secara berkala.

“Kami siap bekerja sama dan membantu BNN serta pemerintah dalam sosialisasi bahaya narkoba, sebagai bentuk kontribusi LDII dalam menjaga generasi bangsa,” tambahnya.

Langkah kolaboratif ini diharapkan menjadi pemantik semangat masyarakat Kaltara untuk lebih aktif dalam mencegah dan melawan peredaran narkoba, khususnya di wilayah perbatasan yang sangat rentan menjadi sasaran jaringan narkotika internasional.

Lebih baru Lebih lama