LDII DIY Adakan Pelatihan Hisab dan Rukyatul Hilal untuk Kader Ahli Falakiyah

 Yogyakarta (24/2) – DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Griya Antariksa menggelar Pelatihan Hisab dan Rukyatul Hilal di Sleman pada Kamis, (6/2). Pelatihan ini bertujuan untuk mencetak kader yang ahli dalam ilmu falakiyah, guna membantu penentuan awal bulan hijriah, khususnya dalam penentuan waktu Ramadan dan Syawal.

Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, dalam sambutannya menekankan pentingnya ilmu hisab dan rukyat bagi umat Islam. “Tidak banyak orang yang mempelajari ilmu ini, padahal sangat penting dalam penentuan waktu ibadah. Alhamdulillah, LDII bisa mengkader lebih dari 30 peserta dari berbagai pondok pesantren dan perwakilan DPD kabupaten/kota di DIY,” ujarnya.

Atus juga menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan kontribusi LDII dalam melestarikan ilmu falakiyah dan membantu pemerintah dalam menentukan awal bulan hijriah. “Kami berharap kader yang dilatih di sini bisa mempraktikkan ilmu falakiyah di daerah masing-masing, sehingga LDII dapat terus berperan aktif dalam pemantauan hilal sesuai dengan arahan pemerintah,” tambahnya.

LDII DIY berharap dapat mencetak lebih banyak kader ahli falakiyah yang berperan dalam penentuan awal bulan hijriah di Indonesia. “Kami ingin memastikan bahwa ilmu ini tidak hanya dikuasai oleh segelintir orang, tetapi dapat dipraktikkan secara luas agar semakin banyak umat Islam yang memahami cara menentukan waktu ibadah dengan akurat,” pungkas Atus.

Dalam pelatihan tersebut, Ketua Badan Hisab Rukyat DIY, Muthoha Arkanuddin, menjelaskan dasar-dasar ilmu astronomi dan mempraktikkan penggunaan alat hisab. “Rasulullah SAW telah mengajarkan bahwa kita diperintahkan untuk mulai berpuasa ketika melihat hilal atau menyempurnakan bulan menjadi 30 hari jika hilal tidak terlihat,” ujarnya sembari menunjukkan penggunaan alat hisab kepada peserta.

Ketua Biro Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPW LDII DIY, Tri Bangun, menambahkan bahwa ilmu falakiyah sangat penting dalam kehidupan umat Islam, terutama dalam menentukan waktu ibadah. “LDII memandang ilmu tentang posisi matahari dan bulan ini sebagai bagian dari syiar Islam yang harus terus dipelajari dan diamalkan,” katanya.

Pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak ahli falakiyah yang dapat berkontribusi dalam memantau hilal dan mendukung penentuan waktu ibadah yang tepat bagi umat Islam di Indonesia.

Lebih baru Lebih lama