Kediri (27/10) – Tim Verifikator Implementasi Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi Pesantren Sehat Jawa Timur (IKI PESAT JATIM) mengunjungi Pondok Pesantren Wali Barokah di Kota Kediri pada Jumat pagi (25/10). Kunjungan ini merupakan tahap akhir verifikasi karena Ponpes Wali Barokah masuk dalam tiga besar Lomba Pesantren Sehat Jawa Timur.
Ketua Tim Verifikator, Malik Afif dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, membuka sambutannya dengan mengucapkan selamat Hari Santri Nasional. “Semoga semua santri di Jawa Timur, khususnya di Ponpes Wali Barokah, menjadi pribadi yang berkualitas dan memiliki pola hidup sehat,” ujarnya.
Malik menjelaskan bahwa timnya melakukan verifikasi dokumen penilaian dari 26 kabupaten/kota di Jawa Timur. “Ponpes Wali Barokah sudah juara, dan harapannya menjadi nomor satu se-Jawa Timur,” imbuhnya, yang disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi sekaligus memverifikasi dokumen yang telah dikirimkan sebelumnya. “Kami ingin memastikan pesantren juga terjangkau oleh pelayanan kesehatan dan program-program yang kami miliki,” lanjut Malik.
Dia juga mendorong Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk melakukan kunjungan lebih intensif ke pesantren. “Kami ingin alumni pesantren menjadi contoh dalam pola hidup sehat,” tegasnya.
Malik memaparkan tiga program dasar dalam kebijakan Pesantren Sehat Pemprov Jatim. Pertama, membentuk kader santri husada yang dapat mengajak teman-temannya untuk berperilaku sehat. Kedua, memberikan akses pelayanan kesehatan seperti tablet tambah darah untuk remaja putri dan memperluas jangkauan screening TBC. Ketiga, meningkatkan sarana kesehatan dan sanitasi di pesantren.
Dalam kesempatan tersebut, Malik secara simbolis membagikan susu sapi dan tablet tambah darah kepada santri, sebagai bagian dari inovasi SIBER DAKWAH (Aksi Bergizi Ponpes Wali Barokah). Ratusan santri pun turut serta menikmati susu dan TTD yang dibagikan.
Tim Verifikator yang terdiri dari delapan anggota juga melakukan observasi terhadap kebijakan kesehatan di pesantren, implementasi program Pesantren Sehat, inovasi yang telah dilaksanakan, dan peran lintas sektor dalam mendukung pembinaan kesehatan di pesantren.
Setelah melakukan verifikasi, Malik mengagumi kebersihan dan kerapian Ponpes Wali Barokah. “Kami ingin menepis stigma bahwa pesantren terkesan kumuh dan tidak sehat. Di sini, kami pastikan tidak seperti itu,” tegasnya.
Setelah sekitar 90 menit, tim kembali untuk diskusi dan memberikan feedback serta tindak lanjut yang bisa dilaksanakan oleh pesantren. Acara dihadiri oleh pejabat Kesra Pemkot Kediri, Sekretaris Dinas Kesehatan, FKUB, DPD LDII, PD Pontren Kemenag, Kepala Puskesmas Pesantren II, serta 800 santri yang hadir.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat citra positif pesantren sebagai lembaga pendidikan yang sehat dan mendukung perkembangan generasi muda yang berkualitas.