Sampang (25/10) – Empat Ormas Islam (Ormas) berkunjung ke Kapolres Sampang, AKBP Hendro Sukmono pada Selasa (22/10/2024). Kunjungan dari empat organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam di Aula Sanika Satyawada, Mapolres Sampang, Madura. Empat Ormas Islam yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sampang, PC GP Ansor Sampang, Pengurus Daerah Muhammadiyah (PD) Sampang, dan DPD LDII Sampang. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan kerja sama antara Polres Sampang dan Ormas Islam dalam menjaga keamanan dan ketertiban menjelang Pilkada serentak 2024.
Dalam sambutannya, AKBP Hendro Sukmono menyampaikan terima kasih atas kunjungan para kyai dan ustad yang tergabung dalam ormas tersebut. Ia menegaskan komitmen Polres Sampang untuk menjaga netralitas selama pelaksanaan Pilkada. “Kami memastikan bahwa setiap personel Polres Sampang akan bersikap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis. Apabila ditemukan pelanggaran, masyarakat dapat melaporkannya langsung ke Seksi Propam Polres untuk dilakukan penyelidikan,” ungkapnya.
Kapolres juga mengajak seluruh masyarakat, termasuk Ormas Islam, untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan suasana aman dan kondusif selama Pilkada. Menurutnya, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) sangat penting demi suksesnya penyelenggaraan Pilkada serentak di Kabupaten Sampang.
Kyai Mahrus Zamroni, Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Sampang, memperkenalkan seluruh rombongan Ormas Islam yang hadir. Ia menekankan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mempererat hubungan antara ulama dan umaro, khususnya dengan Polres Sampang. Kyai Mahrus juga menyatakan dukungan penuh terhadap Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada.
Ketua DPD LDII Sampang, Sartono, menyampaikan dukungan penuh terhadap sikap netralitas yang ditunjukkan oleh Kepolisian Resor Sampang. “Netralitas ini sangat penting, dan kami mendorong agar konsistensi ini terus dipertahankan, baik selama proses pemilihan maupun pasca pemilihan, demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap integritas demokrasi di Kabupaten Sampang,” ujarnya.
Sartono juga mengajak aparat penegak hukum untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi terlaksananya pemilu yang damai. Ia menekankan bahwa penegakan hukum yang tegas diperlukan untuk menindak intimidasi, tekanan, atau gangguan yang berpotensi mengganggu proses demokrasi. “Hukum harus menjadi pelindung dan pengayom bagi semua pihak agar pemilu berjalan dengan lancar dan aman,” tambahnya.
Ia meyakini bahwa pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sampang yang damai hanya bisa tercipta jika semua elemen terlibat, mulai dari pemilih, peserta pemilu, penyelenggara, aparat penegak hukum, hingga tokoh agama dan masyarakat, berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan menghindari segala bentuk kekerasan atau konflik. “Komitmen bersama ini akan menjadi pondasi kuat bagi terciptanya demokrasi yang sehat dan bermartabat di Kabupaten Sampang,” tegasnya.