PARENGGEAN. Kegiatan jelang tahun 2023 hendaknya tetap memperhatikan hal-hal yang diperbolehkan atau dilarang dalam agama. Tidak berlebihan, sehingga justru mengarah pada pengamalan yang bertentangan dengan syariat.
Hal tersebut disampaikan oleh Paryono Ketua PC LDII Kecamatan Parenggean saat memberikan sambutan pada acara Ngaji Akhir Tahun 2022 pada Sabtu, 31 Desember 2022.
"Acara ini bukan ikut-ikutan perayaan tahun baru, namun lebih pada upaya menjaga anak-anak generasi muda dari euforia akhir tahun yang disinyalir banyak mengandung maksiat. Mereka kami berikan tempat dan kegiatan positif di bawah pengawasan orang tua dan pengurus," ungkapnya.
Ngaji Akhir Tahun PC LDII Parenggean diawali dengan nasihat agama, kemudian dilanjutkan dengan mengulang praktek shalat bagi remaja dan warga."Shalat itu tiang agama. Shalat itu adalah amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah pada hari kiamat. Shalat yang sesuai dengan tuntungan/sunah Rasulullah Shalalahu 'alaihi wassalam akan diterima dan mendapatkan pahala," katanya.
Shalat yang tidak tertolak, lanjut Paryono, adalah shalat yang khusu' dah tuma' ninah. Meliputi bacaan dan gerakan Shalat. "Semua ada dalam Alquran dan Alhadis, kami ikuti itu dan yakin benarnya," ucap Paryono yang aktif sebagai penggiat pakan ternak dengan menggunakan bahan/limbah sawit.
Nampak antusias anak-anak dan para remaja mengikuti acara praktek dan penyeragaman shalat tersebut.
Untuk memupuk keakraban, kerukunan dan kekompakan, ngaji akhir tahun juga diisi dengan makan bersama. "Dimasak bareng-bareng, dimakan bareng-bareng. Semoga barokah," pungkas Paryono. (PS)