SAMPIT. Gempita menyongsong datangnya tahun 2023 bergolak di seluruh penjuru tanah air. Berbagai kegiatan diselenggarakan oleh sebagian besar masyarakat, perorangan, keluarga dan kelompok komunitas. Tak terkecuali Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Sampit.
"Brand kegiatan LDII adalah Ngaji Akhir Tahun. Mengapa demikian, apa yang kami selenggarakan ini bukan memperingati tahun baru, namun sebagai salah satu upaya untuk membentengi anak-anak kami dari pengaruh negatif secara umum di penghujung tahun," ungkap Dasuki SPd Ketua DPD LDII Koawaringin Timur saat ditemui di halaman Masjid Barokah pada Sabtu (31/12/2022).
Lebih lanjut Dasuki mengatakan, pengaruh tersebut berupa perayaan menyambut datangnya tahun baru dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang tidak selayaknya dikerjakan umat Islam. Ia mencontohkan, seperti joged-jogedan bercampur antara laki-laki dan perempuan, hura-hura di tepi jalan sambil meniup terompet, trek-trekan atau iring-iringan motor sambil teriak-teriak.
"Kami tidak bisa menjamin anak-anak tidak ingin seperti itu, karena itu bagian dari dunia mereka. Hanya saja, karena lebih banyak mudhorotnya dibanding manfaatnya, maka hal tersebut kami bendung dengan membuat acara ngaji akhir tahun," jelas Dasuki.
Melanjutkan pernyataan Dasuki, ketua panitia acara Soni Sofiannor menjelaskan rangkaian kegiatan ngaji akhir tahun 2022 tersebut. "Dimulai bakda maghrib dengan melakukan penderesan Alquran bersama hingga shalat Isya'," ucapnya.
Pukuk 20.00 seluruh peserta berkumpul di teras masjid, kemudian mereka dibagi menjadi dua kelompok. Anak-anak usia dini bertempat di dalam masjid mengikuti lomba menggambar dan mewarnai.
Sementara anak-anak usia remaja bertempat si halaman depan masjid mengikuti lomba cerdas cermat melalui aplikasi kahoot!.
"Soal yang diberikan bervariasi. Meliputi pengetahuan agama dan umum. Dengan prosentase 60% - 40%," pungkasnya.
Acara berlanjut hingga malam bergantinya tahun 2022 ke 2023. (PS)