SMK Budi Utomo Jombang Bekali Siswa Extra Skill Peliputan Berita Melalui Pelatihan Jurnalistik

 

SMK Budi Utomo Jombang Bekali Siswa Extra Skill Peliputan Berita Melalui Pelatihan Jurnalistik


Jombang (21/11). Kegiatan jurnalisitk meliputi menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Diperlukan kemahiran menulis menjadikan sebuah artikel atau opini menarik untuk disebarluarkan ke media massa.     

Hal ini ditangkap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Budi Utomo dengan menyelenggarakan pelatihan jurnalistik pada 18-19 November 2022. Semangat berkarya dituangkan dalam tema “Membangun Jurnalis Muda yang Kaya Akan Karya”. 

“Kami memiliki tim Marcom (marketing communication - red) yang belum punya pengalaman banyak mengenai dunia jurnalistik. Acara ini juga 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 meningkatkan kemampuan siswa dalam mengelola mading, yang pernah vakum dua tahun,” ungkap ketua panitia sekaligus pembina ekstrakurikuler jurnalistik, Waikun.


SMK Budi Utomo Jombang Bekali Siswa Extra Skill Peliputan Berita Melalui Pelatihan Jurnalistik


Waikun berharap acara tersebut dapat memberikan ilmu dan pengalaman bagi peserta, “Harapannya, kalau pelatihan ini menghasilkan karya, 𝚊𝚔𝚊𝚗 menarik minat adik-adik kelas mereka,” tuturnya. Ia mengatakan acara tersebut bekerja sama dengan Jawa Pos dan LDII News Network (LINES). 

SMK (Sekolah Menengah Kejuaruan) Budi Utomo - Gadingmangu mengundang pemateri I’ied Rahmat Rifandi dari Jawa Pos. Sementara dari LINES mengirimkan Nurdiyanto Khoirurrohman mengisi materi sulih suara, Dimas Maulana Ichsan pada materi video dan foto jurnalistik. Teknik sunting video disampaikan Dandi Ramadan


SMK Budi Utomo Jombang Bekali Siswa Extra Skill Peliputan Berita Melalui Pelatihan Jurnalistik


Tak kalah menarik, pelatihan juga menghadirkan mantan jurnalis Tempo, Ludhy Cahyana. Ia mengisi sesi materi menulis naskah berita untuk televisi. “Pelatihan ini mendorong publikasi di pondok-pondok pesantren LDII, sehingga kontribusi pesantren 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 membangun karakter generasi muda 𝚓𝚞𝚐𝚊 bisa terinformasikan dengan baik kepada publik,” ungkap Ludhy yang juga sebagai Ketua Departemen Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM) DPP LDII,


 

Lanjut Ludhy, DPP LDII saat ini terus mendorong pondok-pondok pesantren mempublikasikan kegiatannya, “Agar para stakeholder dapat memberi dukungan kepada pondok-pondok pesantren 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 melahirkan generasi yang alim-faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri,” imbuhnya. Ia berharap kepada para siswa dapat memahami metode pengumpulan informasi dan menyajikannya kepada publik di pelatihan ini.

Sementara Dandi Ramadan Koordinator Current Affair LINES mengatakan, para siswa yang mengikuti pelatihan jurnalistik, pada umumnya antusias. Mereka bakal memilih bidang keterampilannya, sesuai bakat yang mereka miliki, “Para peserta belum mendapatkan materi jurnaslitik sebelumnya. Namun mereka antusias 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 belajar dan mempraktikkan ilmunya," ujar Dandi. 

Ia mengharapan pelatihan tersebut berkesinambungan dan ilmu yang mereka peroleh terus diasah. Semakin banyak berlatih dan berproduksi, hasil karya mereka tentu akan menjadi semakin baik.

Acara diikuti sekitar 30 peserta yang merupakan tim marketing communications (Markom) dan para siswa yang mengikuti ekstrakurikuler jurnalistik.

Post a Comment

Previous Post Next Post