LDII Pemalang Gandeng PPG Gelar Kompetisi Sepak Bola U-25, Menang Ojo Umuk Kalah Ojo Ngamuk

 

LDII Pemalang Gandeng PPG Gelar Kompetisi Sepak Bola U-25, Menang Ojo Umuk Kalah Ojo Ngamuk

Pemalang – Bertempat di Stadion Mochtar, Sirandu, pada Minggu (30/10), LDII Pemalang bekerjasama dengan forum Penggerak Pembina Generasi Penerus (PPG) Pemalang berhasil menggelar kompetisi sepakbola kelompok usia di bawah 25 tahun.

Tujuan dilaksanakannya kompetisi tersebut adalah dalam rangka menjaga kebugaran, sehingga generasi penerus LDII sehat secara jasmani dan rohani. Selain itu, generasi penerus LDII Pemalang juga dilatih untuk tetap menjaga dan menjunjung tinggi sportivitas di tengah panasnya kompetisi. Sesuai dengan petuah dari para kyai sepuh LDII bahwa dalam pertandingan sepakbola berlaku “Kamerun” yang memiliki makna kalah menang rukun. Sepakbola dalam LDII juga selalu mengedepankan falsafah Jawa yaitu “Menang Ojo Umuk, Kalah Ojo Ngamuk” (Saat Menang Jangan Jumawa, Saat Kalah Jangan Membuat Huru-Hara).

Tampil sebagai juara pertama adalah Tim sepakbola yang merupakan gabungan dari 3 Pimpinan Cabang LDII yaitu Comal, Ulujami, dan Ampelgading. Juara kedua diraih oleh PC LDII Pemalang, dan juara ketiga oleh Tim sepakbola gabungan PC LDII Petarukan dan Taman.

Dalam sambutannya setelah penyerahan piala kepada pemenang, Iman Purwanto selaku Wakil Ketua DPD LDII Pemalang merasa bangga karena anak muda LDII selain jago mengaji juga lihai dalam mengocek si kulit bundar. “Melihat antusiasme peserta yang bertanding di lapangan, saya bangga sekaligus apresiasi setinggi-tingginya kepada generasi muda LDII Pemalang yang rajin mengaji juga pandai bermain sepakbola”, ujar Iman.

Kegiatan positif seperti ini diharapkan menjadi agenda rutin LDII Pemalang dan PPG sehingga para generasi penerus memiliki wadah dalam mengembangkan minat dan bakat sekaligus dapat meminimalisir untuk terjerumus dalam hal-hal yang negatif seperti pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.

“Saya berharap bahwa kompetisi sepakbola semacam ini tidak hanya berhenti pada kegiatan pada siang hari ini, akan tetapi agar menjadi agenda rutin dalam rangka membina generus agar menjadi insan yang profesional dan relijius”, pungkas Iman. (BIL)

Post a Comment

Previous Post Next Post