
Kediri. Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kediri terjun langsung memberikan edukasi hukum kepada para santri dan ustaz Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, Rabu (15/10/2025), melalui program "Jaksa Masuk Pesantren". Langkah ini bertujuan memperkuat kesadaran hukum di kalangan generasi muda.
Kejari Kediri Gandeng Ponpes Wali Barokah Tingkatkan Kesadaran Hukum
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Kediri, Andi Mirnawaty, menekankan pentingnya sinergi antara kejaksaan dan pesantren dalam membentuk generasi muda yang sadar hukum.
“Kami berharap sinergi dengan Ponpes Wali Barokah dapat semakin memperkuat kesadaran hukum di tengah masyarakat. Santri harus menjadi pelopor dalam menjaga ketertiban dan ketaatan pada aturan,” ujar Andi.
Santri Era Modern Harus Melek Hukum
Andi Mirnawaty menambahkan, santri di era modern tidak hanya dituntut menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki pemahaman dasar tentang hukum agar terhindar dari pelanggaran.
“Kami ingin pesantren menjadi pusat pendidikan yang juga melek hukum. Santri harus bisa menjadi contoh dalam menciptakan masyarakat yang sadar aturan,” tegasnya.
Edukasi Demonstrasi dan Pencegahan Kenakalan Remaja
Dalam edukasi tersebut, Kejari Kota Kediri memberikan pemahaman mengenai potensi pelanggaran hukum dalam aksi demonstrasi. Menurutnya, menyampaikan aspirasi adalah hak warga negara, tetapi aksi anarkis tidak bisa ditoleransi.
“Jika demo berubah menjadi anarkis sampai merusak fasilitas umum dan mengganggu ketertiban, maka bisa diproses secara hukum pidana,” jelasnya.
Selain itu, pencegahan kenakalan remaja di lingkungan pesantren juga menjadi fokus utama. Bekal pengetahuan hukum dianggap penting bagi santri dalam menghadapi kehidupan di masyarakat luas.
“Kami ingin santri bisa mengenali tindakan-tindakan yang berdampak hukum, terutama yang berkaitan dengan kenakalan remaja. Dunia di luar pesantren tentu tidak setenang di sini, maka bekal hukum menjadi penting,” tambahnya.
Apresiasi Kualitas Santri Wali Barokah
Andi Mirnawaty mengapresiasi kualitas santri Ponpes Wali Barokah yang dinilai memiliki pemahaman tinggi dan keberanian dalam berdialog.
“Kami melihat kualitas santri di sini sangat baik. Mereka kritis, punya rasa ingin tahu tinggi, dan mampu berdialog dengan baik. Ini menunjukkan mutu pendidikan yang luar biasa,” ujarnya.
Respon Positif dari Ponpes Wali Barokah
Pimpinan Pondok Pesantren Wali Barokah, KH Sunarto, menyambut baik kegiatan "Jaksa Masuk Pesantren". Ia menekankan pentingnya menanamkan kesadaran hukum sejak dini, termasuk dalam menangani persoalan seperti bullying.
“Kalau ada kasus seperti bullying, kami lebih mengutamakan pendekatan kekeluargaan. Kami libatkan BK (Bimbingan Konseling) agar tidak sampai ke ranah hukum. Alhamdulillah sejauh ini cukup efektif,” jelasnya.
KH Sunarto menambahkan bahwa sanksi di pondok diberikan secara mendidik, bukan menghukum keras.
“Kami berikan sanksi yang mendidik, misalnya membaca Al Quran beberapa lembar. Harapannya anak bisa menyadari kesalahannya tanpa merasa dihukum secara negatif,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Kasi Intel Boma Wira Gumilar, Kasubsi II Intel Alfiolita Hana Debry Carolina, serta Jaksa Ahli Madya Novan Sofyan.