
KEDIRI. Tim Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI meninjau langsung program penurunan stunting di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur, Kamis (27/11/2025). Kunjungan ini mengapresiasi keberhasilan Kota Kediri meraih peringkat ke-2 nasional dalam penanganan stunting terbaik tingkat kabupaten/kota.
Apresiasi Setwapres untuk Kediri: Penurunan Stunting Signifikan
TPPS Setwapres RI mengakui kemajuan pesat yang dicapai Posyandu Seruni di lingkungan Ponpes Wali Barokah.
“Hasil peninjauan kami hari ini menunjukkan tren yang sangat positif di wilayah kerja Posyandu Seruni, yang mengalami penurunan kasus. Jumlah balita stunting berhasil turun dari 20 kasus lebih, menjadi 14 kasus dalam setahun. Sekitar 10 anak dinyatakan berhasil keluar dari kategori stunting berkat intervensi berkelanjutan,” ungkap Tenaga Ahli Advokasi TPPS Setwapres, Alie Sadikin.
Fokus Penguatan Program: Imunisasi, ASI Eksklusif, dan MPASI
Meski demikian, Alie Sadikin menekankan pentingnya penguatan pada indikator utama seperti cakupan imunisasi dasar lengkap, pemberian ASI eksklusif, dan pemenuhan MPASI standar. Target nasional penurunan stunting menjadi 5 persen pada tahun 2030 membutuhkan kerja keras dan konvergensi program dari semua pihak.
“Angka stunting nasional masih berada di kisaran 19 persen. Maka ini diperlukan kerja keras, karena target kita tahun 2030 adalah 5 persen ke bawah. Penurunan tahunan yang masih sekitar 1 persen menuntut konvergensi program dari semua pihak,” tegasnya.
Kolaborasi Kunci Sukses Kediri Tekan Stunting
Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, Muhammad Fajri Mubasysyir, menjelaskan bahwa dari 14.000 balita di Kota Kediri, sekitar 700 di antaranya mengalami stunting. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan. Pemilihan Ponpes Wali Barokah sebagai lokasi Monev didasari keberhasilan ponpes dalam menjalankan intervensi stunting berbasis komunitas melalui Posyandu Seruni.
Peran Aktif Ponpes Wali Barokah dalam Penurunan Stunting
KH Sunarto, Ketua Ponpes Wali Barokah, menegaskan komitmennya dalam upaya penurunan stunting.
“Kami berupaya untuk memperkuat dengan program Surveillance Pemantauan Perkembangan Tumbuh Kembang Gizi (SPPTG) serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang digelar rutin setiap bulan,” jelas KH Sunarto.
Sunarto berharap model kolaborasi antara institusi keagamaan dan pemerintah seperti yang terjalin di Kediri dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain.