
JOMBANG. Musyawarah Daerah (Musda) ke-10 Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Jombang, yang digelar di Aula Ponpes Gadingmangu, Perak, pada Rabu, 3 Desember 2025, menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis untuk pembangunan daerah. Agenda lima tahunan ini mengusung tema sentral tentang peningkatan kualitas SDM yang profesional, religius, dan berakhlak mulia.
Musda LDII Jombang: Momentum Sinergi untuk Jombang Istimewa
Musda tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua DPW LDII Jawa Timur Ir. KH. Moch. Amrozi Konawi, ST., MT, Ketua DPD LDII Jombang Drs. Widodo MSi., MPd, jajaran forkopimda, tokoh agama, Ketua FKUB Jombang Munif Kusnan, serta Bupati Jombang yang diwakili oleh Kepala Bakesbangpol Jombang, Budi Winarno.
Ketua Panitia Musda, Toto Raharjo, menjelaskan bahwa acara ini merupakan bentuk legitimasi organisasi dengan melibatkan 370 peserta, di mana 50 di antaranya memiliki hak suara sebagai perwakilan dari 19 PAC LDII di seluruh kecamatan Jombang.
“Musda ini sebagai bentuk legitimasi organisasi. Yang memiliki suara adalah perwakilan PAC dari masing-masing kecamatan. Alhamdulillah kegiatan berjalan baik dan kami berharap menghasilkan keputusan yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat dan Jombang Istimewa,” ujarnya.
Sidang Komisi Bahas Laporan Pertanggungjawaban hingga Rekomendasi Pemerintah
Toto Raharjo menambahkan bahwa peserta dibagi menjadi empat zona untuk efektivitas pembahasan, dan sidang komisi menjadi fokus utama Musda.
* Komisi A: Mengevaluasi laporan pertanggungjawaban DPD LDII periode 2020–2025.
* Komisi B: Merumuskan program umum untuk lima tahun mendatang.
* Komisi C: Menyusun rekomendasi strategis untuk Pemerintah Kabupaten Jombang.
“Rambu-rambu sudah kami siapkan, termasuk penyesuaian dengan dinamika sosial saat ini,” imbuhnya.
Apresiasi dan Penekanan Wawasan Kebangsaan
DPW LDII Tekankan Sinergi dan Nilai Kebangsaan
Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH. Moch. Amrodji Konawi, menekankan pentingnya penguatan wawasan kebangsaan dan sinergi dengan pemerintah.
“Program kerja tidak boleh bertolak belakang atau menjadi oposisi. LDII tidak memiliki DNA oposisi, namun tetap memberikan masukan dan saran,” tegasnya.
Amrodji juga mengingatkan pentingnya tiga fungsi kepemimpinan: pelayanan, perlindungan, dan pengembangan.
“Pemimpin itu pelayan. Harus melindungi dan mengembangkan organisasi, termasuk bersinergi dengan ormas Islam lainnya,” ujarnya.
Pemkab Jombang Apresiasi Kontribusi LDII
Kepala Kesbangpol Jombang, Budi Winarno, mewakili Bupati Jombang, menyampaikan apresiasi atas kontribusi LDII dalam membina warga dan menjadi mitra pemerintah daerah.
“Keberadaan LDII sangat dibutuhkan. LDII telah menunjukkan eksistensinya dalam membina warga dan menjadi mitra pemerintah daerah bersama ormas Islam lainnya. Semoga Musda kali ini melahirkan kepemimpinan terbaik dan berdampak nyata bagi masyarakat Jombang,” ujarnya.
Musda ke-10 DPD LDII Jombang diharapkan menghasilkan keputusan penting terkait kepengurusan baru, arah kebijakan organisasi, dan rekomendasi bagi pemerintah daerah untuk memperkuat kolaborasi dan pembangunan sosial-keagamaan di Kabupaten Jombang.