LDII Gelar Skrining Kesehatan Santriwati untuk Cegah Stunting Menuju Indonesia Emas 2045
LDII terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas generasi muda, terutama dari sisi kesehatan. Bekerja sama dengan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sayidah serta Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI), LDII menggelar skrining kesehatan bagi ratusan santriwati Pondok Pesantren Minha Haji Rasidin pada Sabtu, 25 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Keluarga 2025 yang mengusung tema: “Digital Cermat, Gizi Tepat, Modal Keluarga Hebat.”
Edukasi Gizi dan Pola Hidup Sehat untuk Remaja
Ketua Departemen PPK DPP LDII, Sri Tresnahati Azhar, menjelaskan bahwa selain skrining kesehatan, santriwati juga mendapatkan edukasi mengenai gizi seimbang dan pola hidup sehat untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap pentingnya kesehatan sejak usia remaja.
“Kita mengharapkan anak-anak dan remaja memiliki kemampuan memahami banyak hal tentang dirinya—termasuk pola makan yang lebih baik dan hidup yang lebih sehat. Jika hasil skrining menunjukkan nilai hemoglobin rendah, itu perlu menjadi perhatian mereka,” jelas Sri Tresnahati.
Menurutnya, kegiatan seperti ini merupakan langkah nyata LDII dalam mencegah stunting sejak dini, karena kesehatan remaja akan sangat memengaruhi kualitas generasi yang akan datang.
“Kita siapkan dari sekarang, meskipun perlahan satu per satu. Anak-anak sekolah, mahasiswa, hingga SMA semua kita berikan perhatian. Harapannya kegiatan ini memberi kontribusi untuk Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Kolaborasi untuk Percepatan Penurunan Stunting
Perwakilan RSIA Sayidah sekaligus anggota IIDI, Dr. Indriani, mengapresiasi langkah LDII yang peduli terhadap kesehatan remaja. Ia menekankan bahwa percepatan penurunan stunting membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
“Untuk mencapai target pemerintah, dibutuhkan kerja sama. Tidak ada yang bisa berdiri sendiri. Kegiatan pemeriksaan sederhana seperti ini penting karena para santriwati adalah calon ibu dan calon ayah yang akan melahirkan generasi masa depan yang lebih sehat,” ungkap Dr. Indriani.
Dampak Perilaku Digital terhadap Kesehatan Gizi Anak
Dr. Indriani turut menyoroti pengaruh kebiasaan digital terhadap kesehatan, termasuk penggunaan gawai saat makan yang dapat memengaruhi konsentrasi dan asupan gizi anak.
“Contohnya anak makan sambil memakai handphone. Ada penelitian yang menunjukkan hal itu dapat memengaruhi asupan gizi yang diterima tubuh. Karena itu, mari biasakan makan tanpa gawai,” jelasnya.
Menuju Generasi Sehat, Cerdas, dan Berkarakter
Melalui skrining kesehatan ini, LDII berharap remaja Indonesia tumbuh menjadi generasi sehat, cerdas, dan berkarakter sehingga mampu menjadi pondasi kuat dalam mewujudkan keluarga Indonesia yang hebat menuju Indonesia Emas 2045.