Ketika yang Muda Bersalaman dengan Orang Tua: Adab, Akhlak, dan Keberkahan dalam Islam

Ketika yang Muda Bersalaman dengan Orang Tua: Adab, Akhlak, dan Keberkahan

Ketika yang Muda Bersalaman dengan Orang Tua

Dunia tanpa ilmu akan gelap. Namun ilmu tanpa adab akan rusak.

Ungkapan tersebut bukan sekadar nasihat moral, melainkan fondasi peradaban. Sepanjang sejarah manusia, kemajuan suatu bangsa tidak hanya diukur dari kecanggihan teknologi atau tingginya tingkat pendidikan, tetapi juga dari seberapa kuat nilai adab dan akhlak dijaga di tengah masyarakat.

Ilmu tanpa adab melahirkan kesombongan. Kekuasaan tanpa akhlak melahirkan kezaliman. Sebaliknya, adab yang baik akan mengangkat derajat manusia, bahkan sebelum ilmunya dikenal orang lain.

Indonesia sebagai Bangsa Timur dan Warisan Adab

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa timur, bangsa yang menjunjung tinggi nilai budi pekerti, tata krama, sopan santun, dan penghormatan kepada orang yang lebih tua. Nilai-nilai tersebut hidup dalam tradisi keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan sejak dahulu.

Salah satu ekspresi adab yang paling sederhana namun sarat makna adalah bersalaman. Dalam kehidupan sehari-hari, bersalaman sering dianggap rutinitas biasa. Namun dalam pandangan Islam dan budaya Nusantara, bersalaman adalah simbol akhlak, penghormatan, dan kasih sayang.

Bersalaman: Lebih dari Sekadar Sentuhan Tangan

Bersalaman bukan hanya kontak fisik antar dua tangan. Ia adalah:

  • 🤝 Bahasa hati yang tulus
  • 🌱 Simbol kerendahan diri
  • ✨ Wujud penghormatan
  • 🕊️ Media mempererat ukhuwah

Terlebih ketika yang muda bersalaman dengan orang tua, di sanalah nilai adab dan akhlak benar-benar diuji. Cara mengulurkan tangan, cara menundukkan kepala, cara menatap wajah, hingga cara melepaskan genggaman, semuanya mencerminkan kepribadian seseorang.

Islam dan Penekanan pada Adab

Islam adalah agama yang sangat menekankan adab. Bahkan para ulama terdahulu menegaskan bahwa mempelajari adab didahulukan sebelum mempelajari ilmu.

Allah SWT berfirman:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
(QS. Al-Isra: 23)

Ayat ini menunjukkan bahwa setelah perintah tauhid, Allah langsung memerintahkan untuk berbuat ihsan (kebaikan dan adab terbaik) kepada orang tua.

Makna Ihsan kepada Orang Tua

Ihsan bukan hanya memberi nafkah atau membantu secara fisik. Ihsan mencakup:

  • Ucapan yang lembut
  • Sikap yang sopan
  • Gerak tubuh yang penuh hormat
  • Termasuk adab ketika bersalaman

Bersalaman dengan orang tua adalah bentuk ihsan yang sangat nyata. Ia memperlihatkan pengakuan atas jasa, usia, dan kedudukan orang tua.

Keseimbangan Sosial: Hormat dan Kasih Sayang

Yang muda menghormati yang tua.
Yang tua menyayangi yang muda.

Islam menekankan keseimbangan sosial. Tidak hanya menuntut generasi muda untuk patuh dan hormat, tetapi juga mewajibkan generasi tua untuk bersikap penuh kasih.

Rasulullah ﷺ bersabda:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا
(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Hadis ini menjadi fondasi hubungan sosial dalam Islam. Hormat dan kasih sayang adalah dua sisi yang tidak boleh dipisahkan.

Adab Bersalaman yang Diajarkan Islam

Adab bersalaman bukan sekadar budaya, tetapi juga sejalan dengan tuntunan Islam. Di antaranya:

  • Mendahului mengulurkan tangan kepada orang tua
  • Menggenggam tangan dengan lembut
  • Tidak menarik tangan dengan kasar
  • Memberi senyum dan pandangan yang teduh
  • Mengucap Alhamdulillah dan Astaghfirullah
  • Mencium punggung tangan dengan penuh adab bila dikehendaki
  • Melepaskan genggaman dengan sopan

Keutamaan Bersalaman dalam Hadis Nabi

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا
(HR. Abu Dawud)

Hadis ini menegaskan bahwa bersalaman adalah amalan yang bernilai ibadah. Bahkan dosa-dosa kecil diampuni sebelum keduanya berpisah.

Bersalaman sebagai Media Pendidikan Akhlak

Dalam konteks pendidikan generasi muda, bersalaman adalah metode pendidikan akhlak yang sangat efektif. Anak-anak yang dibiasakan bersalaman dengan orang tua, guru, dan sesepuh akan tumbuh dengan karakter rendah hati dan penuh hormat.

Kebiasaan kecil ini membentuk kepribadian besar. Sebab akhlak tidak lahir dari ceramah semata, tetapi dari pembiasaan.

Tantangan Zaman Modern terhadap Adab

Di era digital, adab sering kali tergerus oleh gaya hidup serba cepat. Banyak generasi muda yang lebih sibuk dengan gawai daripada menyapa orang tua di sekitarnya.

Padahal, adab adalah benteng peradaban. Hilangnya adab adalah tanda rapuhnya moral suatu bangsa.

Menghidupkan Kembali Adab Bersalaman

Menghidupkan kembali adab bersalaman bukan berarti mundur ke masa lalu, melainkan memperkuat identitas dan karakter bangsa.

Mari hidupkan kembali adab.Karena keberkahan lahir dari hormat, dan kemuliaan tumbuh dari akhlak.

Ketika yang muda bersalaman dengan orang tua, sejatinya yang terjadi bukan sekadar pertemuan tangan, tetapi pertemuan nilai, adab, dan keberkahan.

Semoga generasi muda Indonesia tumbuh menjadi generasi yang berilmu, beradab, dan berakhlak mulia.

Lebih baru Lebih lama