NABIRE. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Nabire menggelar pengajian rutin khusus generasi penerus (Generus) usia mandiri. Acara yang dihelat di GSG Ganjar Waluyo, Kamis (4/12/2025), ini fokus pada pembentukan generasi muda yang mandiri, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Pengajian Rutin: Investasi Masa Depan Generasi LDII Nabire
Acara yang dipandu oleh Dedi Ardianto Nugroho, S.Pd., ini menekankan pentingnya pengajian sebagai momentum memperkuat jati diri dan tanggung jawab sebagai pemuda usia mandiri.
Bekal Pernikahan: Tafsir Hadis dari Ustadz Nurkholis
Materi inti pengajian disampaikan oleh Ustadz Nurkholis, yang mengkaji tafsir hadis tentang pernikahan. Tujuannya, memberikan bekal penting bagi generasi penerus yang tengah mempersiapkan masa depan. Ustadz Nurkholis mengutip hadis Rasulullah SAW:
“Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian mampu (secara lahir batin) untuk menikah, maka hendaklah ia menikah. Karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Dan barang siapa belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu menjadi pengekang nafsu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ustadz Nurkholis menekankan bahwa kesiapan menikah bukan hanya soal keinginan, tetapi juga tentang kemandirian dalam akhlak, finansial, dan emosional. Pemuda usia mandiri didorong untuk terus memperbaiki diri, memahami tanggung jawab, serta memantapkan adab sebelum membangun rumah tangga.
Nasehat dan Motivasi: Menjadi Pemuda Mandiri Berakhlak Karimah
Pengajian ditutup dengan nasehat dari Ustadz Rohmad Huda Chizbullah yang mengingatkan pentingnya bersyukur, memperbaiki niat, menjaga diri, serta memperkuat komitmen sebagai pemuda mandiri yang berpegang pada tuntunan agama.
Testimoni Peserta: Pengajian yang Membuka Cara Pandang
Salah seorang peserta asal Girimulyo, Rafles, menyampaikan kesan positifnya terhadap pengajian ini.
“Pengajian ini benar-benar membuka cara pandang saya tentang arti mandiri. Tidak hanya soal bekerja atau memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga tentang mempersiapkan diri secara mental dan agama. Saya merasa lebih termotivasi untuk memperbaiki diri dan memantaskan diri menghadapi masa depan.”
Kegiatan ini diharapkan terus menjadi wadah pembinaan bagi generus usia mandiri LDII Nabire, agar tumbuh menjadi pemuda-pemudi yang kuat, bertanggung jawab, dan berakhlakul karimah. (Arbi-Lines)