
Artikel:
BOGOR - DPD LDII Kota Bogor menggelar pengajian rutin kitab Sunan Abu Daud dan Sunan Ibnu Majah, memasuki jilid kedua. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, 24–28 November 2025, dipusatkan di Pondok Pesantren Nurul Iman, Kota Bogor, Jawa Barat.
Pengajian Rutin LDII: Upaya Pembinaan Umat Berjalan 30 Tahun
Pengajian ini merupakan program pembinaan LDII yang telah berjalan lebih dari tiga dekade. Pembukaan asrama dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua MUI Kota Bogor KH Tb. Muhiddin, Asisten Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Setda Kota Bogor Saepulloh Adi Herdian mewakili Wali Kota Bogor, serta Ketua DPD LDII Kota Bogor Radjab Tampubolon.
Apresiasi MUI atas Konsistensi LDII dalam Pengajian Hadits
Ketua MUI Kota Bogor, KH Tb. Muhiddin, memberikan apresiasi tinggi atas konsistensi LDII dalam menyelenggarakan pengajian hadits. Ia menilai kegiatan ini membawa keberkahan sekaligus meningkatkan pemahaman keagamaan di tengah masyarakat.
“Kegiatan ini rutin berjalan selama 30 tahun. Semoga memberikan manfaat dan dapat dilaksanakan pula oleh lembaga-lembaga keagamaan lainnya guna mendorong kemajuan Kota Bogor,” tuturnya.
KH Tb. Muhiddin juga menekankan pentingnya sinergi antara berbagai organisasi keagamaan, termasuk LDII dan Muhammadiyah, untuk memperkuat peran keumatan. Ia berpesan agar generasi muda LDII mampu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi tanpa melupakan nilai-nilai keagamaan.
LDII Berkomitmen Tingkatkan Kualitas SDM Religius dan Profesional
Ketua DPD LDII Kota Bogor, Radjab Tampubolon, menjelaskan bahwa pengajian ini adalah bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang religius dan profesional. LDII terus menjalin kolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor dan MUI dalam berbagai program pembinaan umat dan pengembangan sektor pangan.
“Kami berharap pengajian ini memberikan ilmu yang bermanfaat bagi warga LDII dan masyarakat Kota Bogor. Kerja sama dengan pemerintah kota terus berjalan, dan kami mendapat apresiasi atas pelaksanaannya,” ujarnya.
LDII Kota Bogor menargetkan pengajian rutin kitab hadits ini dapat terus berlanjut sebagai kontribusi organisasi dalam meningkatkan kapasitas keagamaan dan mendukung pembangunan masyarakat.