
Luwu Timur - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Luwu Timur menggelar pengajian keputrian untuk membekali remaja putri dengan pemahaman agama dan benteng diri dalam menghadapi tantangan era modern. Kegiatan ini berlangsung di Masjid Baitul A’la, Desa Manurung, pada Minggu (23/11/2025).
Pengajian Keputrian: Wadah Pembinaan Rutin untuk Remaja Putri
Pengajian keputrian yang diadakan rutin setiap bulan ini menjadi wadah strategis untuk membina karakter, akhlak, dan spiritualitas remaja putri. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap nilai-nilai Islam di tengah pesatnya perkembangan zaman.
Ketua Pokja Penggerak Pembina Generus (PPG) Ahmad Hambali menekankan pentingnya kegiatan ini dalam penguatan identitas muslimah sejak usia remaja.
Penguatan Identitas Muslimah di Era Modern
Ahmad Hambali menjelaskan tujuan utama pengajian keputrian adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, serta spiritualitas remaja putri mengenai ajaran Islam. Ia berharap pembinaan ini dapat melahirkan generasi muslimah yang beriman, berakhlak mulia, dan memiliki wawasan luas.
“Remaja putri bukan hanya generasi hari ini, tetapi calon ibu yang kelak akan menentukan arah generasi berikutnya. Pembinaan yang tepat dan berkelanjutan menjadi sangat penting,” jelasnya.
Tantangan Remaja Putri di Era Globalisasi
Dalam tausiyahnya, Ahmad Hambali menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi remaja putri saat ini, seperti pengaruh budaya asing, arus globalisasi, media sosial, hingga pergaulan bebas. Ia menekankan pentingnya memperkuat pemahaman remaja putri mengenai hak dan kewajibannya sebagai muslimah, serta kemampuan untuk membentengi diri dari nilai-nilai yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
“Era modern membawa kemudahan, tetapi juga membawa risiko. Remaja putri harus mampu menyaring setiap informasi dan pengaruh yang datang, agar tidak terjerumus pada hal-hal yang dapat merusak moral,” ujarnya.
Kunci Meningkatkan Semangat Remaja Putri dalam Kegiatan Keagamaan
Ahmad Hambali juga memberikan pandangan mengenai cara menumbuhkan semangat remaja putri untuk aktif mengikuti kegiatan keputrian. Menurutnya, acara yang menarik, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan remaja menjadi kunci dalam meningkatkan antusiasme mereka.
“Remaja membutuhkan ruang untuk berpendapat dan terlibat secara langsung. Dukungan pembina serta suasana yang menyenangkan akan membuat mereka semakin aktif mengikuti kegiatan keagamaan,” tuturnya.
Komitmen LDII dalam Pembinaan Generasi Muda
Melalui penyelenggaraan pengajian keputrian yang rutin, LDII Luwu Timur menunjukkan komitmennya dalam membina generasi muda, khususnya remaja putri. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat dalam membangun generasi muslimah yang berkarakter, cerdas, dan berakhlak mulia.