BOGOR. DPD LDII Kota Bogor menggelar pengajian rutin kitab Sunan Abu Daud dan Sunan Ibnu Majah di Pondok Pesantren Nurul Iman, yang memasuki jilid kedua. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, sejak 24 November 2025, ini merupakan bagian dari program pembinaan LDII yang telah berjalan lebih dari 30 tahun.
Apresiasi MUI atas Konsistensi LDII dalam Pengajian Hadits
Pembukaan asrama hadits ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua MUI Kota Bogor, KH. Tb. Muhiddin, dan perwakilan Walikota Bogor, Saepulloh Adi Herdian. KH. Tb. Muhiddin menyampaikan apresiasi atas konsistensi LDII dalam menyelenggarakan pengajian hadits.
“Kegiatan ini rutin berjalan selama 30 tahun. Semoga dapat memberikan manfaat dan dapat dilaksanakan juga oleh lembaga-lembaga keagamaan lainnya guna mendorong kemajuan Kota Bogor,” ujar KH. Tb. Muhiddin.
Lebih lanjut, KH. Tb. Muhiddin menekankan pentingnya sinergi antara berbagai organisasi keagamaan untuk memperkuat peran keumatan di Kota Bogor. Ia juga berpesan kepada generasi muda LDII agar mampu mengimbangi perkembangan ilmu dan teknologi dengan nilai-nilai agama.
LDII Berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor
Ketua DPD LDII Kota Bogor, Dr. Ir. H. Radjab Tampubolon, menjelaskan bahwa pengajian ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas SDM yang religius dan profesional. LDII terus menjalin kolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor dan MUI dalam berbagai program, termasuk pembinaan umat dan pengembangan sektor pangan.
“Kami berharap pengajian ini memberikan ilmu yang bermanfaat bagi warga LDII dan masyarakat Kota Bogor. Kerja sama dengan pemerintah kota terus berjalan, dan kami mendapat apresiasi atas pelaksanaannya,” kata H. Radjab.
Target LDII Kota Bogor: Peningkatan Kapasitas Keagamaan
LDII Kota Bogor menargetkan kegiatan pengajian rutin ini dapat terus berlanjut sebagai kontribusi organisasi dalam meningkatkan kapasitas keagamaan dan mendukung pembangunan masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi warga LDII dan masyarakat Kota Bogor secara umum.