
Gunungkidul - LDII Gunungkidul mengintensifkan peran ibu sebagai kunci utama memperkokoh ketahanan keluarga di tengah gempuran era digital. Organisasi ini menggelar serangkaian kegiatan edukatif yang menyasar ribuan peserta, baik daring maupun luring, pada Sabtu (25/10/2025).
Kegiatan ini bertujuan membekali para ibu dengan kemampuan melindungi keluarga dari dampak negatif dunia digital, sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.
Pengajian Akbar dan Festival Keluarga: Sinergi LDII Gunungkidul
LDII Gunungkidul mengkombinasikan dua agenda besar dalam kegiatan ini: pengajian akbar bertema “Bangun 29 Karakter Luhur dalam Kehidupan Sehari-hari melalui Pencegahan Perbuatan Maksiat” dan partisipasi dalam Festival Keluarga 2025 bertema “Digital Cermat, Gizi Tepat: Modal Keluarga Hebat.”
Wakil Ketua DPD LDII Gunungkidul, Edi Herpranowo, menjelaskan bahwa pengajian akbar yang diadakan di Masjid Al-Abada Saptosari dan Masjid Al-Husna Wonosari dihadiri oleh 1.020 ibu.
“Pengajian ini mengupas nilai-nilai moral dan spiritual Islam yang menjadi dasar pembentukan karakter keluarga,” ujarnya.
Ibu: Madrasah Pertama di Era Digital
Edi Herpranowo menekankan peran sentral ibu dalam membentuk karakter anak di tengah perubahan zaman.
“Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Di tengah derasnya arus informasi, ibu perlu memiliki kemampuan mengarahkan dan membimbing agar anak tidak mudah terpengaruh hal negatif,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa penanaman nilai-nilai karakter luhur sejak dini akan menghasilkan generasi dengan akhlak yang kuat, mental yang tangguh, dan kecerdasan sosial yang baik. LDII berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai sarana pembinaan berkelanjutan bagi kaum perempuan.
“Kami ingin para ibu tidak hanya menjadi pengasuh, tetapi juga pendidik yang mampu menanamkan nilai moral dan keteladanan dalam keluarga. Keluarga yang kuat akan melahirkan masyarakat yang berkarakter,” katanya.
LDII Gunungkidul Dorong Literasi Digital dan Moral
LDII Gunungkidul berharap para ibu dapat menjadi pelopor pendidikan moral dan literasi digital di lingkungan masing-masing. Edi Herpranowo menegaskan bahwa penguatan peran ibu adalah langkah strategis untuk membangun keluarga yang berdaya di tengah tantangan zaman.
“Kami ingin keluarga LDII di Gunungkidul menjadi benteng utama dalam menjaga nilai-nilai luhur, menguatkan peran perempuan, dan menciptakan generasi yang cerdas serta berakhlak,” pungkasnya.