Deskripsi Singkat: Generasi Muda LDII Manokwari ikuti Permata CAI untuk perkuat karakter dan kompetensi, siap hadapi bonus demografi Indonesia Emas 2045.
Manokwari. Generasi Muda LDII se-Kabupaten Manokwari mengikuti kegiatan Permata CAI yang berlangsung di Masjid Al-Ikhlas Distrik Aimasi pada 20-21 September. Kegiatan ini bertujuan untuk mencetak generasi unggul masa depan bangsa.
Permata CAI LDII Manokwari: Pembentukan Karakter Generasi Unggul
Kegiatan Permata CAI (Character and Achievement Improvement) ini merupakan wadah bagi generasi muda LDII untuk mengembangkan diri.
Lanjutan Program Sukses Sebelumnya
Ketua Panitia, Nasrullah, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah kelanjutan dari program serupa yang sukses dilaksanakan sebelumnya.
“Kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan Permata CAI sebelumnya yang sukses dilaksanakan pada 3 Agustus 2025, dipusatkan di Masjid Al-Mubarok Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat,” ujar Ketua Panitia, Nasrullah.
Materi dan Aktivitas Permata CAI
Kegiatan Permata CAI diisi dengan berbagai materi dan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas generasi muda LDII.
* Tausyiah dan Materi: Kegiatan diawali dengan tausyiah oleh Dewan Penasehat DPW LDII Papua Barat, H. Ngatno, dilanjutkan dengan materi tentang meraih sukses pendidikan, penerapan 29 karakter luhur, dan materi kebangsaan.
* Outbound dan Games: Peserta mengikuti outbound dan games yang mempraktekkan 29 karakter luhur, mengasah kekompakan, dan menjalin keakraban.
“Peserta terbagi menjadi enam kelompok dengan enam pos permainan. Setiap pos ada permainan-permainan yang harus dikerjakan secara berkelompok,” ujar Nasrullah.
* Problem Solving: Sesi khusus melatih generasi muda menyelesaikan masalah sebagai persiapan menghadapi tantangan di masyarakat.
Motivasi dan Harapan untuk Generasi Muda LDII
Dewan Penasehat DPW LDII Papua Barat, Kuatman, menutup kegiatan dengan memberikan motivasi kepada peserta.
“Walaupun banyak materi yang disampaikan dalam waktu singkat (dua hari), kami berharap materi tersebut dapat diresapi dan dipraktekkan oleh satu-satunya remaja LDII,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kegiatan ini untuk menghadapi bonus demografi Indonesia Emas 2045. Kegiatan serupa akan terus dikembangkan secara rutin sebagai sarana peningkatan SDM warga LDII.
“Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi sarana peningkatan SDM warga LDII yang unggul secara spiritual, intelektual, dan sosial,” pungkasnya.