Ponpes Gadingmangu Jombang Semarakkan Hari Santri dengan Lomba dan Gema Sajadah

JOMBANG. Ribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Gadingmangu, Jombang, Jawa Timur, tumpah ruah dalam berbagai perlombaan untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Ajang ini tak hanya menjadi arena kompetisi, tetapi juga wadah menggali potensi santri di bidang ilmu agama dan kepedulian lingkungan.

Semangat Kompetisi dan Gema Sajadah Warnai HSN di Gadingmangu

Sekretaris Ponpes Gadingmangu, Nurul Firdaus, mengungkapkan bahwa perlombaan ini adalah bagian dari rangkaian panjang peringatan HSN 2025. Lebih dari sekadar kompetisi, Ponpes Gadingmangu juga aktif dalam program Gema Sajadah (Gerakan Madrasah, Sampah Jadi Sedekah).

“Perlombaan ini merupakan bagian dari rangkaian panjang peringatan HSN 2025. Selain kompetisi tersebut, Ponpes Gadingmangu juga aktif menyelenggarakan program Gema Sajadah (Gerakan Madrasah, Sampah Jadi Sedekah),”

Gema Sajadah sendiri merupakan program kolaborasi antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang. Inisiatif ini menggabungkan aspek kebersihan, sedekah, dan edukasi lingkungan, menunjukkan komitmen Ponpes Gadingmangu terhadap isu-isu sosial.

Apresiasi Santri Berprestasi dan Penegasan Peran Santri

Puncak peringatan HSN di Ponpes Gadingmangu ditutup dengan upacara khidmat dan pemberian hadiah bagi santri-santri berprestasi. Apresiasi ini diberikan atas dedikasi dan bakat yang telah mereka tunjukkan dalam berbagai bidang.

“Rangkaian peringatan di Pesantren Gadingmangu ditutup dengan Upacara Hari Santri. Selain itu ada pemberian hadiah sebagai apresiasi terhadap santri-santri berprestasi yang telah menunjukkan bakat dan dedikasinya dalam berbagai bidang,”

Firdaus menambahkan bahwa peringatan HSN 2025 di Ponpes Gadingmangu menegaskan peran sentral santri dalam menjaga tradisi keagamaan, mengembangkan potensi diri, serta aktif dalam isu sosial dan lingkungan.

Sukacita Santri Berprestasi dan Ragam Lomba yang Memeriahkan

Nadin Candra, salah satu santriwati Ponpes Gadingmangu yang berhasil meraih prestasi, tak dapat menyembunyikan kegembiraannya.

“Awalnya gugup sekali, tapi alhamdulillah akhirnya bisa jadi juara,” ujarnya.

Beragam kategori lomba dipertandingkan, mulai dari lomba adzan, qiroatul Quran, dai, kaligrafi, cerdas cermat, hingga olimpiade keagamaan. Semuanya menjadi wadah bagi santri untuk menunjukkan kemampuan dan bakat mereka.

Lebih baru Lebih lama