
Takalar - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Masjid Baiturrahman, Takalar, pada Minggu (19/10/2025), memfokuskan pembahasan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui penguatan sektor pendidikan dan kesehatan.
Rakorwil LDII Sulsel: Koordinasi dan Komitmen untuk Pembangunan Nasional
Rakorwil ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat koordinasi antar daerah, menyelaraskan program kerja, dan menegaskan komitmen LDII dalam mendukung pembangunan nasional melalui penguatan moral, kesehatan, dan pendidikan. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus DPD LDII dari Takalar, Gowa, dan Jeneponto secara langsung, serta diikuti secara daring oleh pengurus LDII dari Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, dan Selayar.
Fokus Rakornas LDII: Pendidikan dan Kesehatan Pilar Utama
Wakil Ketua LDII Sulsel, Jawiana Saokani, menekankan bahwa Rakornas III LDII memprioritaskan bidang pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi pembangunan manusia berkelanjutan.
"Ketika suatu bangsa kalah dalam bidang ekonomi dan sumber daya manusianya tertinggal, sejatinya bangsa itu telah kalah dalam peperangan global," tegasnya.
Data Bank Dunia menunjukkan Indeks Modal Manusia Indonesia meningkat dari 0,54 (2020) menjadi 0,56 (2025). Namun, Jawiana mengingatkan bahwa perbaikan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan yang merata masih menjadi pekerjaan rumah besar.
Tantangan SDM di Era Transformasi Ekonomi
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menyiapkan SDM yang relevan dengan kebutuhan zaman di tengah transformasi ekonomi global dan kemajuan teknologi. Laporan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Bank Dunia mengidentifikasi sejumlah pekerjaan kritis yang sangat dibutuhkan di masa depan:
* Pertanian Modern: Manajer pertanian dan perkebunan dengan kompetensi agronomi, manajemen produksi, dan teknologi pertanian berbasis data.
Teknologi Informasi dan Komunikasi: Data scientist, software developer, dan AI engineer* yang menguasai bahasa pemrograman, analisis data, dan kecerdasan buatan.
* Infrastruktur: Manajer konstruksi dan insinyur sipil yang ahli dalam perencanaan proyek, manajemen biaya, dan standar keselamatan.
* Energi: Manajer dan insinyur energi terbarukan untuk pengembangan PLTS, PLTA, dan bioenergi.
* Bioteknologi dan Biokimia: Profesional dengan keahlian dalam kultur sel, analisis kimia, dan pengembangan bioproses.
Logistik dan Distribusi: Manajer logistik dan rantai pasok yang mendukung e-commerce* dan ekspor-impor.
Kesehatan: Profesional kesehatan dan manajer rumah sakit yang memahami manajemen klinik, sistem digital health*, dan analisis data kesehatan.
Keamanan Siber: Spesialis cybersecurity* yang melindungi sektor perbankan, pemerintahan, dan teknologi finansial.
* Manajemen SDM: Manajer SDM yang memastikan pengembangan talenta dan pelatihan kompetensi berjalan efektif.
LDII Berperan Aktif Siapkan Generasi Unggul Berakhlak Mulia
Menanggapi tantangan tersebut, Jawiana menegaskan komitmen LDII dalam menyiapkan generasi muda yang cakap ilmu pengetahuan dan teknologi, serta berakhlak mulia.
“Pendidikan karakter, dikombinasikan dengan penguasaan ilmu sains dan teknologi, adalah kunci untuk melahirkan SDM yang unggul dan berdaya saing tinggi,” tegasnya.
DPW LDII Sulsel membagi pelaksanaan penyampaian hasil Rakornas ke dalam lima zona, termasuk Zona Selatan Selatan yang meliputi Takalar. Melalui Rakorwil ini, LDII menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan SDM, peningkatan kualitas pendidikan, perluasan akses kesehatan, dan penyebaran nilai-nilai moral di masyarakat.