LDII Salatiga Gembleng Generasi Muda Lewat Pencak Silat Persinas ASAD

SALATIGA. Perguruan silat Persinas ASAD Kota Salatiga menggelar ujian kenaikan tingkat sabuk kuning bagi pesilat putri gelombang pertama tahun 2025, bertempat di Gedung PPG Salatiga, Sabtu (27/9).

Pencak Silat: Wadah Pembentukan Karakter Generasi Muda

Pembina Persinas ASAD Salatiga, Joko Widodo, membuka acara dengan menekankan peran vital pencak silat dalam pembentukan karakter generasi muda. Menurutnya, bela diri ini menjadi wahana strategis melatih kedisiplinan, menumbuhkan kepercayaan diri, dan membangun karakter luhur.

“Ujian ini menjadi salah satu agenda rutin pembinaan pesilat putri yang juga merupakan warga LDII Kota Salatiga. Seluruh peserta melalui serangkaian tahapan mulai dari penguasaan teknik dasar, jurus, uji fisik, hingga ketahanan mental,” kata Joko.

Joko menambahkan, latihan pencak silat menanamkan kedisiplinan sejak dini, mulai dari menghargai waktu, menaati aturan latihan, hingga membentuk pola pikir terarah. Disiplin ini, lanjutnya, akan meluas ke berbagai aspek kehidupan, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.

“Latihan rutin dan proses ujian kenaikan tingkat menjadi sarana untuk membentuk ketangguhan dan keberanian dalam mengambil tanggung jawab,” imbuhnya.

Menanamkan Nilai Luhur Melalui Seni Bela Diri

Pembentukan karakter luhur merupakan esensi tak terpisahkan dari pencak silat. Nilai-nilai seperti sopan santun, sportivitas, dan rasa hormat kepada guru serta sesama pesilat ditanamkan secara berkelanjutan selama proses latihan.

“Kami berharap para peserta ujian sabuk kuning tidak hanya menguasai teknik bela diri, tetapi juga menjadi generasi yang berakhlak baik, memiliki semangat juang tinggi, dan mampu memberi teladan positif di lingkungan sekitar,” tutur Joko.

Pesan Motivasi dari Dewan Penasihat LDII

Dewan Penasihat LDII Kota Salatiga, Syukur Sutadi, turut memberikan motivasi kepada para peserta. Ia mengingatkan pentingnya menjaga pencak silat sebagai warisan budaya bangsa yang kaya nilai luhur dan sejarah panjang. Pencak silat, menurutnya, bukan sekadar seni bela diri, melainkan juga sarana menanamkan nilai kedisiplinan, sportivitas, dan cinta tanah air kepada generasi muda.

Syukur menjelaskan, latihan pencak silat yang teratur membentuk generasi muda secara fisik, mental, dan spiritual agar memiliki karakter kokoh. Latihan ini menjadi media penting untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan menghargai tradisi.

Prosesi penyematan sabuk kuning menjadi puncak acara, menandai pencapaian para pesilat dan awal dari tanggung jawab baru.

Lebih baru Lebih lama