
Kediri. Pondok pesantren dinilai sebagai pilar utama dalam menjaga karakter generasi muda di tengah gempuran modernisasi dan teknologi. Penilaian ini disampaikan Wakil Ketua DPW LDII Jawa Timur, Agung Riyanto, usai menghadiri Peringatan Hari Santri 2025 di Pondok Pesantren Lirboyo.
Peran Strategis Pesantren di Era Digital
Agung Riyanto menegaskan peran penting pesantren dalam menjaga moralitas generasi muda.
“Pondok pesantren memiliki kekuatan dalam menjaga moralitas dan akhlak generasi muda. Di saat teknologi berkembang cepat dan budaya luar begitu mudah masuk, pesantren menjadi tempat yang menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual,” ujar Agung.
Ia menambahkan bahwa pesantren kini semakin relevan di era digital. Banyak pesantren yang mengintegrasikan pendidikan keterampilan, kewirausahaan, dan literasi digital.
“Upaya ini menjadi bukti bahwa pesantren mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tanpa kehilangan jati dirinya. Pesantren bukan lembaga yang tertinggal oleh zaman, justru menjadi pelopor dalam membentuk generasi yang berkarakter kuat, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” jelasnya.
Khofifah: Pesantren Soko Guru Pendidikan Nasional
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut menyoroti kontribusi pesantren dalam sejarah pendidikan bangsa. Ia menunjuk alumni Pondok Pesantren Lirboyo yang berkiprah di berbagai daerah hingga mancanegara.
“Kekuatan pesantren Lirboyo luar biasa. Kekuatan ini terus dirajut oleh para alumni yang juga telah mendirikan pesantren-pesantren lain. Jadi, ketika kita membicarakan Lirboyo, bukan hanya yang ada di Kota Kediri, tapi juga Lirboyo-Lirboyo lain yang kini berkembang luas di seluruh Indonesia bahkan di berbagai negara,” ujarnya.
Pesantren Benteng Nasionalisme
Khofifah menegaskan bahwa pesantren adalah "soko guru" pendidikan nasional, jauh sebelum sistem pendidikan formal lahir.
“Para ulama yang melahirkan santri-santri dengan cinta tanah air sebagai bagian dari iman (hubbul wathan minal iman). Mari kita jaga dan kuatkan marwah pesantren secara bersama,” ajaknya.
Peringatan Hari Santri 2025 diharapkan menjadi momentum untuk meneguhkan semangat kebangsaan dan memperkuat kontribusi pesantren dalam membangun SDM unggul.