Tanah Laut. Tiga guru Pondok Pesantren Pelajaran dan Mahasiswa (PPPM) Sabilur Rosyidin Al Manshurin Kabupaten Tanah Laut mengikuti Diklat Standarisasi Guru Al-Qur’an Metode Tilawati Level 1 di UIN Antasari Banjarmasin Kampus 2, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (20/9).
Peningkatan Kualitas Guru Al-Qur'an di Kalimantan Selatan
Kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan. Ahmad Sarifuddin Hidayatullah, Deva Febriansyah, dan Moh Julianto Nur Rizky, adalah perwakilan guru dari PPPM Sabilur Rosyidin Al Manshurin.
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PAN, H. Sudian Noor, membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan pentingnya wadah bagi guru ngaji se-Indonesia.
“Meskipun penyaluran dana untuk pendidikan keagamaan masih dalam proses, namun perlu juga menyatukan seluruh guru pengajar Al Quran dari berbagai metode,” ujarnya.
Kesan Positif Peserta Diklat Tilawati
Ahmad Sarifuddin Hidayatullah, salah satu peserta dari PPPM Sabilur Rosyidin Al Manshurin, mengungkapkan kesan positifnya setelah mengikuti diklat.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan ikut diklat ini. Banyak ilmu baru yang kami dapat, khususnya terkait teknik mengajar Al Quran dengan Metode Tilawati yang lebih terstandar. Harapannya, setelah pulang kami bisa langsung mempraktikkan dan menularkan ilmu ini kepada santri di pondok, sehingga kualitas bacaan dan pemahaman mereka terhadap Al-Qur’an semakin baik,” ujarnya.
Harapan Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama
Dengan adanya diklat ini, diharapkan para guru Al-Qur'an dapat semakin terstandarisasi dalam metode pengajaran, khususnya melalui metode Tilawati, sehingga kualitas pendidikan keagamaan di Kalimantan Selatan semakin meningkat.