Waspada Ancaman Kebangsaan: LDII Bengkulu Tekankan Pentingnya Bela Negara

Bengkulu – Musyawarah Wilayah (Muswil) VII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bengkulu membahas ancaman kebangsaan dari dalam dan luar negeri.

Ancaman Kebangsaan di Era Global

Isu Geopolitik dan Tantangan Global

Dalam Dialog Kebangsaan pada Muswil VII LDII Bengkulu, Mayor CPM Rustan Ferdinan, Pasi Lidpam Korem 041/Garuda Emas, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap berbagai ancaman. Ia menyebutkan isu geopolitik, konflik sosial, radikalisme, serta krisis pangan dan energi sebagai hal yang perlu diwaspadai.

“Bela negara bukan hanya angkat senjata, tetapi juga sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Setiap warga harus berperan sesuai profesi untuk menjaga keutuhan bangsa,”
tegas Mayor Rustan.

Ia memaparkan wawasan kebangsaan sebagai komitmen seluruh rakyat untuk menjaga eksistensi bangsa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Wawasan ini, menurutnya, lahir dari sejarah bangsa, mulai dari masa kerajaan Nusantara hingga Proklamasi Kemerdekaan.

Rustan juga menyoroti tantangan global seperti perkembangan teknologi (IoT, AI, Big Data) yang mengubah norma sosial, ancaman krisis pangan, hegemoni ekonomi dunia, fluktuasi harga minyak, dan dampak perubahan iklim. Ia juga mengingatkan akan adanya proxy war yang bertujuan melemahkan persatuan bangsa.

Pentingnya Nilai Bela Negara

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Rustan menekankan pentingnya menghidupkan kembali nilai-nilai bela negara: cinta tanah air, rela berkorban, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta menjaga persatuan dalam keberagaman.

“Kita harus bijak dan bersatu, karena ancaman ke depan semakin nyata dan perlu diantisipasi sejak dini,”
ujarnya.

Ia mengajak warga LDII dan masyarakat Bengkulu untuk membangun kesadaran kebangsaan melalui pendidikan, penguatan nilai Pancasila, dan partisipasi aktif dalam menjaga ketahanan nasional.

Lebih baru Lebih lama