
Jakarta - Di tengah aksi demonstrasi yang berujung anarkis, tokoh agama dan ormas Islam Jakarta Pusat serukan perdamaian dan persatuan. Pertemuan lintas ormas di kediaman Ketua Umum FUSI, Gus Syaifuddin, Minggu (31/8/2025), menghasilkan pernyataan bersama yang mengecam keras tindakan kekerasan.
Mereka menyatakan keprihatinan atas aksi unjuk rasa yang berujung anarkis, menilai tindakan tersebut mencoreng demokrasi dan merusak nilai luhur perjuangan rakyat. Pertemuan dihadiri perwakilan berbagai ormas dan lembaga Islam, termasuk: KH Robi Fadil Muhammad (MUI Jakarta Pusat), Gus Syaifudin (FUSI), Ust Waljo (DMI Jakarta Pusat), Gus Ahmad Rifqi Fuadi (Forum Kerukunan Umat Beragama Jakarta Pusat), KH Ahmad Samman (PCNU Jakarta Pusat), Drs. H. Bambang Purnomo (Muhammadiyah Jakarta Pusat), Ust. Achmad Fadilah (Persis Jakarta Pusat), H. Sukarjan (LDII Kota Jakarta Pusat), Ust. Burhan Lili (Mathla’ul Anwar Jakarta Pusat), KH. Fahruddin Wibowo (Forum Ulama Habaib Jakarta Pusat), KH. Muhammad Fikri Mukaddas (Pesantren Ath-Thobroniyah), H. Jamaludiin (Yayasan Al-Muddatsiriah Jakarta Pusat), dan H. Joko Wardoyo (Forum Rt/Rw Jakarta Pusat).
Sekretaris LDII Jakarta Pusat, H. Sukarjan menyampaikan, “Kepada semua pihak menahan diri, tetap menjaga persatuan bangsa, untuk elit politik dan pemerintah untuk mendengar keluh kesah masyarakat dan mencari jalan yang terbaik untuk keutuhan bangsa dan negara.”
Para tokoh agama menegaskan Jakarta sebagai simbol kebangsaan dan wajah Indonesia di mata dunia. Kekerasan di Jakarta dinilai mencoreng citra bangsa dan menimbulkan luka sosial. Pertemuan ditutup dengan penegasan pentingnya musyawarah dan dialog dalam menyikapi perbedaan, menolak kekerasan sebagai solusi.