Kudus - DPD LDII Kudus turut serta dalam kegiatan monitoring dan evaluasi yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri di Kudus, Jawa Tengah pada 11 September 2025. Agenda tersebut membahas instruksi Menteri Dalam Negeri dan perkembangan situasi terkini di daerah.
Kebijakan Strategis Pemkab Kudus
Sinergi untuk Kudus yang Sejahtera
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, memaparkan sejumlah kebijakan strategis. Ia menekankan pentingnya sinergi antar Forkopimda, tokoh masyarakat, dan seluruh warga untuk menciptakan Kudus yang sejahtera, harmonis, dan religius.
“Pentingnya sinergi antara forkopimda, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen warga untuk menciptakan Kudus yang sejahtera, harmonis, dan religius.”
Pengaktifan Jaga Warga dan Jaga Desa
Pemerintah daerah mengaktifkan kembali sistem jaga warga dan jaga desa untuk antisipasi dini. Sistem keamanan lingkungan di tingkat RT/RW ini diharapkan memperkuat pengawasan sosial dan meningkatkan rasa aman.
Pemberdayaan Desa dan Pencegahan Stunting
Program pemberdayaan desa difokuskan pada optimalisasi peran kader desa untuk pencegahan stunting, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan ketahanan pangan.
“Optimalisasi peran kader desa menjadi salah satu kunci dalam pencegahan stunting, yang saat ini masih menjadi perhatian serius.”
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Langkah-langkah tersebut terintegrasi dalam rencana pembangunan daerah jangka menengah dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Keterlibatan masyarakat dinilai krusial untuk efektivitas dan keberlanjutan kebijakan.
Apresiasi Kemendagri dan Dukungan LDII Kudus
Direktur Dekonsentrasi Tugas Pembantuan dan Kerjasama Kemendagri, Elfin Elyas, mengapresiasi kerja sama lintas sektor di Kudus.
“Pencapaian pembangunan di Kudus dapat terwujud berkat kerja sama lintas sektor yang terjaga baik.”
Ia menilai langkah Kudus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sejalan dengan instruksi menteri dan menegaskan dukungan Kemendagri terhadap pembangunan merata dan stabilitas wilayah.
Ketua DPD LDII Kudus, Muhammad As’ad, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Pemkab Kudus.
“Kami melihat kebijakan ini sejalan dengan semangat LDII yang selama ini juga mendorong masyarakat untuk hidup rukun, mandiri, dan saling mendukung. Aktivasi jaga warga dan jaga desa, misalnya, bukan hanya memperkuat keamanan, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antarwarga,”
LDII Kudus siap bersinergi melalui program pembinaan generasi muda, kegiatan keagamaan, dan pelatihan kemandirian.
“Kami berharap kolaborasi ini mampu memperkuat pondasi pembangunan manusia, khususnya dalam menyiapkan generasi yang sehat, berkarakter, serta berdaya saing,”
As’ad menekankan pentingnya partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk pembangunan yang berkelanjutan.
“Pembangunan tidak bisa ditopang oleh pemerintah semata, tetapi harus melibatkan peran aktif warga, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan. Dengan sinergi inilah Kudus akan mampu menjawab tantangan sekaligus menjaga predikat sebagai daerah yang aman, damai, dan penuh toleransi,”