
Tarakan - Ketua DPW LDII Kalimantan Utara, Jaet Ahmad Fatoni, meninjau lahan pertanian seluas 120 hektar milik warga LDII Tarakan. Lahan di Sungai Siaboi Juata Laut, Tarakan Utara ini akan menjadi pusat pertanian hilirisasi pangan, berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian.
Program Hilirisasi Pangan LDII
Kerja Sama LDII dan Kementan
Upaya ini merupakan bagian dari delapan program pengabdian LDII, fokus pada pengelolaan pangan terintegrasi.
“LDII dan Kementan akan mewujudkan hilirisasi pangan bukan sekadar produksi, tetapi juga mencakup pengolahan, distribusi, hingga peningkatan nilai tambah produk pangan. Ini adalah langkah konkret untuk menciptakan ekosistem pangan yang berkelanjutan,”jelas H. Jaet. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.
Memberdayakan Petani dan Masyarakat
LDII melihat potensi besar hilirisasi pangan untuk memberdayakan masyarakat.
“Kami ingin menciptakan sistem yang tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga mampu menyejahterakan petani, serta masyarakat luas,”imbuh Jaet. Program ini dirancang untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan bagi para petani.
Dukungan Penuh DPD LDII Kota Tarakan
Ketua DPD LDII Kota Tarakan, H. Muhammad Nur Hasan Al-huda, menyatakan kesiapannya mendukung penuh program ini.
“Selain itu juga dalam membangun sistem yang bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat, khususnya dalam mewujudkan kemandirian pangan,”tambahnya. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Tarakan.
Sinergi LDII dan Kementan
Kolaborasi LDII dan Kementan dinilai sebagai solusi efektif untuk ketahanan pangan berkelanjutan. Program ini menjadi bukti nyata sinergi positif antara lembaga keagamaan dan pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.