LDII dan BTN Syariah Jalin Kerja Sama Penguatan Ekonomi Umat

Jakarta - DPP LDII bertemu dengan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah untuk membahas kerja sama penguatan ekonomi dan literasi keuangan syariah. Pertemuan menghasilkan kesepakatan untuk menindaklanjuti kerja sama tersebut.

BTN Syariah Berkomitmen Majukan Ekonomi Umat

Silaturahmi dan Kerja Sama Konkret

Kepala Departemen Syariah Banking Division BTN, Slamet Wahyudi, menjelaskan tujuan kunjungan tersebut.

“Salah satu misi BTN Syariah adalah memajukan ekonomi umat Islam,”
ujarnya. Ia berharap kerja sama ini akan menghasilkan langkah konkret dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah.
“Kami ingin membantu masyarakat, termasuk warga LDII, dalam literasi keuangan syariah agar kebutuhan ekonomi keluarga muslim di Indonesia bisa terpenuhi dengan baik,”
tambah Slamet Wahyudi.

LDII Sambut Baik Tawaran Kerja Sama

Pentingnya Literasi Keuangan Syariah

Ketua DPP LDII Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat, Ardito Bhinadi, menyambut positif tawaran kerja sama tersebut.

“Setiap upaya untuk mengembangkan ekosistem ekonomi syariah akan kami terima dengan baik. Karena memperkuat ekonomi syariah tidak bisa hanya dilakukan oleh satu atau dua lembaga, melainkan perlu kerja sama dari semua pihak,”
kata Ardito. Ia menekankan pentingnya literasi keuangan syariah bagi warga LDII untuk menghindari transaksi yang tidak sesuai syariat.
“Banyak masyarakat sudah melakukan transaksi, tetapi belum memiliki literasi yang memadai,”
ungkapnya. Ardito menjelaskan bahaya transaksi tanpa literasi yang memadai.
“Oleh karena itu, literasi keuangan syariah sangat penting agar setiap transaksi benar-benar halal dan berdasarkan ilmu,”
jelasnya.

Langkah Selanjutnya: Kajian Produk dan Fatwa

Pertemuan diakhiri dengan kesepakatan untuk membahas lebih lanjut produk dan program BTN Syariah sebelum ditawarkan kepada warga LDII. BTN Syariah berkomitmen untuk meminta fatwa terlebih dahulu agar produk yang disosialisasikan sesuai dengan ketentuan syariah yang berlaku di LDII.

Lebih baru Lebih lama