Doa Sepertiga Malam, Memohon Kepada Allah SWT

 

Doa 1/3 Malam: Menata Hati Bermunajat kepada Allah SWT — Panduan Lengkap & Teks Doa
Doa & Amalan

Jangan biarkan malammu berlalu begitu saja. Bangun di sepertiga malam yang terakhir, awali dengan shalat malam (shalat-lail/tahajud), lalu bermunajat dengan doa yang penuh harap.

Teks Doa Sholat Malam (Teks Arab)

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي، وَتَجْمَعُ بِهَا أَمْرِي، وَتَلُمُّ بِهَا شَعَنِي، وَتُصْلِحُ بِهَا غَائِبِي، وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِي، وَتُزَكِّيْ بِهَا عَمَلِي، وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِي، وَتَرُدُّ بِهَا أُلْفَتِي، وَتَعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوْءٍ، اللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيْمَانًا وَيَقِيْنَا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرُ، وَرَحْمَةً أَنَالُ بِهَا شَرَفَ كَرَامَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْفَوْزَ فِي الْقَضَاءِ، وَنُزُلَ الشُّهَدَاءِ، وَعَيْشَ السُّعَدَاءِ، وَالنَّصْرَ عَلَى الْأَعْدَاءِ، اللهُمَّ إِنِّي أُنْزِلُ بِكَ حَاجَتِي، وَإِنْ قَصُرَ رَأَبِي وَضَعُفَ عَمَلِي، افْتَقَرْتُ إِلَى رَحْمَتِكَ، فَأَسْأَلُكَ يَا قَاضِيَ الْأُمُوْرِ وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِ كَمَا تُجِيْرُ بَيْنَ الْبُحُوْرِ أَنْ تُجِيرَنِي مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ وَمِنْ دَعْوَةِ النُّبُوْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقُبُورِ ، اللهُمَّ مَا قَصُرَ عَنْهُ رَأْبِي وَلَمْ تَبْلُغْهُ نِيَّتِي وَلَمْ تَبْلُغْهُ مَسْأَلَتِيْ مِنْ خَيْرٍ وَعَدْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ خَيْرٍ أَنْتَ مُعْطِيهِ أَحَدًا مِنْ عِبَادِكَ فَإِنِّي أَرْغَبُ إِلَيْكَ فِيْهِ وَأَسْأَلُكَهُ بِرَحْمَتِكَ رَبَّ الْعَالَمِينَ، اللَّهُمَّ ذَا الْحَبْلِ الشَّدِيدِ وَالْأَمْرِ الرَّشِيدِ ، أَسْأَلُكَ الْأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيدِ وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُوْدِ مَعَ الْمُقَرَّبِينَ الشُّهُودِ الرُّكَّعِ السُّجُودِ الْمُؤْفِيْنَ بِالْعُهُوْدِ إِنَّكَ رَحِيمُ وَدُوْدُ، وَإِنَّكَ تَفْعَلُ مَا تُرِيدُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هَادِينَ مُهْتَدِينَ غَيْرَ ضَالَّيْنَ وَلَا مُضِلَّيْنَ، سِلْمًا لِأَوْلِيَائِكَ وَعَدُوًّا لِأَعْدَائِكَ نُحِبُّ بِحُبِّكَ مَنْ أَحَبَّكَ وَنُعَادِي بِعَدَاوَتِكَ مَنْ خَالَفَكَ، اللهُمَّ هُذَا الدُّعَاءُ وَعَلَيْكَ الْإِجَابَةُ وَهُذَا الجُهْدُ وَعَلَيْكَ التَّكْلَانُ اللَّهُمَّ اجْعَلْ لِي نُورًا فِي قَلْبِي وَنُوْرًا فِي قَبْرِي وَنُوْرًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَنُوْرًا مِنْ خَلْفِي وَنُوْرًا عَنْ يَمِينِي وَنُوْرًا عَنْ شِمَالِي وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِي وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِي وَنُوْرًا فِي سَمْعِي وَنُوْرًا فِي بَصَرِي وَنُوْرًا فِي شَعْرِي وَنُوْرًا فِي بَشَرِي وَنُوْرًا فِي لَحْمِي وَنُوْرًا فِي دَمِيْ وَنُوْرًا فِي عِظَامِي اللهُمَّ أَعْظِمْ لِي نُوْرًا وَأَعْطِنِي نُوْرًا وَاجْعَلْ لِي نُوْرًا، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ الْعِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ الْمَجْدَ وَتَكَرَّمَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي لَا يَنْبَغِيْ التَّسْبِيحُ إِلَّا لَهُ، سُبْحَانَ ذِي الْفَضْلِ وَالنَّعَمِ، سُبْحَانَ ذِي الْمَجْدِ وَالْكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ. رواه الترمذي

Teks Latin (Transliterasi)

Allāhumma innī as'aluka raḥmatan min 'indika tahdī bihā qalbī, wa tajma'u bihā amrī, wa talummu bihā sha'nī, wa tuṣliḥu bihā ghāibī, wa tarfa'u bihā shāhidī, wa tuzakkī bihā 'amalī, wa tulhimunī bihā rushdī, wa taruddu bihā ulfatī, wa ta'simunī bihā min kulli sū'. Allāhumma a‘ṭinī īmānan wa yaqīnan laysa ba'dahu kufr, wa raḥmatan anālu bihā sharaf karamātika fī ad-dunyā wa al-ākhirah. Allāhumma innī as'aluka al-fawza fī al-qaḍā', wa nuzul ash-shuhadā', wa 'aysh as-su'adā', wa an-naṣr 'alā al-a'dā'. Allāhumma innī unzilu bika ḥājātī, wa in qaṣura ra'ābī wa ḍa'ufa 'amalī, iftaqartu ilā raḥmatika, fa as'aluka yā qāḍiya al-umūr wa yā shāfiya aṣ-ṣudūr kamā tujīru bayna al-buḥūr an tujīranī min 'adhābi as-sa'īr wa min da'wati an-nubūr wa min fitnati al-qubūr. Allāhumma mā qaṣura 'anhu ra'ābī wa lam tablughhu niyyatī wa lam tablughhu mas'alatī min khayrin wa'adtahu aḥadan min khalqika aw khayrin anta mu'tīhi aḥadan min 'ibādika fa innī arghabu ilayka fīhi wa as'alukahu bi raḥmatika rabb al-'ālamīn. Allāhumma dhāl-ḥabli ash-shadīd wa al-amri ar-rasīd, as'aluka al-amna yawma al-wa'id wa al-jannah yawma al-khulūd ma'a al-muqarrabīn ash-shuhūd ar-rukka' as-sujūd al-mufīna bil-'uhūd. Innaka raḥīm wa dud, wa innaka taf'alu mā turīd. Allāhumma aj'ilnā hādīn muhtadīn ghayra ḍāllīn wa lā muḍillin, silman li awliyā'ika wa 'aduwwan li a'dā'ika nuḥibbu bi ḥubbika man aḥabbaka wa nu'ādī bi 'adāwatika man khālafka. Allāhumma hādhā ad-du'ā' wa 'alayka al-ijābah wa hādhā al-juhd wa 'alayka at-taklīn. Allāhumma aj'il lī nūran fī qalbī wa nūran fī qabrī wa nūran min bayni yadayya wa nūran min khalfī wa nūran 'an yamīnī wa nūran 'an shimālī wa nūran min fawqī wa nūran min taḥtī wa nūran fī sam'ī wa nūran fī baṣarī wa nūran fī sha'rī wa nūran fī basharī wa nūran fī laḥmī wa nūran fī damī wa nūran fī 'iẓāmī. Allāhumma a'ẓim lī nūran wa a‘ṭinī nūran wa aj'il lī nūran. Subḥān alladhī ta'attafa al-'izza wa qāla bih, subḥān alladhī labisa al-majd wa takarrama bih, subḥān alladhī lā yanbaghī at-tasbīḥ illā lahu, subḥān dhī al-faḍl wa an-na'm, subḥān dhī al-majd wa al-karam, subḥān dhī al-jalāl wa al-ikrām.

Terjemahan Indonesia

doa sholat malam ldii Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu rahmat dari sisi-Mu yang dengannya Engkau akan membimbing hatiku, mengumpulkan urusanku, merapikan urusanku, memperbaiki keadaan yang ghaib dariku, mengangkat kesaksianku, membersihkan amal perbuatanku, memberikan petunjuk kepadaku, mengembalikan keharmonisan dalam hidupku, dan menjagaku dari segala keburukan.” “Ya Allah, berilah aku iman dan keyakinan yang tidak diikuti oleh kekufuran, serta rahmat yang dengannya aku memperoleh kehormatan dan kemuliaan-Mu di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kemenangan dalam keputusan-Mu, tempat tinggal para syuhada, kehidupan yang bahagia, dan pertolongan atas musuh-musuhku.” “Ya Allah, aku menyerahkan kebutuhanku kepada-Mu. Jika usahaku terbatas dan amalanku lemah, aku sangat membutuhkan rahmat-Mu. Oleh karena itu, aku memohon kepada-Mu, wahai Hakim segala urusan dan penyembuh hati, sebagaimana Engkau memberi perlindungan di tengah lautan, lindungilah aku dari siksa api neraka, dari teriakan kiamat, dan dari fitnah kubur.” “Ya Allah, jika usahaku tidak mencapai tujuan, niatku belum tercapai, dan permohonanku belum terwujud dengan kebaikan yang Engkau janjikan kepada salah seorang makhluk-Mu atau kebaikan yang Engkau berikan kepada salah seorang hamba-Mu, maka aku sangat berharap kepada-Mu dan memohon itu dengan rahmat-Mu, Tuhan semesta alam.” “Ya Allah, Dzat yang memiliki tali kekuatan yang kuat dan urusan yang bijaksana, aku memohon kepada-Mu keamanan di hari ancaman dan surga di hari keabadian bersama orang-orang terdekat yang menyaksikan shalat dan sujud dengan penuh ketaatan. Sesungguhnya Engkau Maha Penyayang dan Maha Pengasih, dan Engkau melakukan apa yang Engkau kehendaki.” “Ya Allah, jadikanlah kami sebagai orang-orang yang mendapatkan petunjuk dan tidak tersesat atau menyesatkan orang lain, menjadi damai terhadap orang-orang yang mencintai-Mu dan bermusuhan dengan musuh-Mu.” “Ya Allah, inilah doaku, dan kepada-Mu lah aku berharap jawaban. Inilah usahaku, dan kepada-Mu aku bersandar. Ya Allah, jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam kuburku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, cahaya di kananku, cahaya di kiriku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, cahaya dalam pendengaranku, penglihatanku, rambutku, kulitku, dagingku, darahku, dan tulang-tulangku.” “Ya Allah, karuniakanlah aku cahaya yang besar, berilah aku cahaya, dan jadikanlah aku cahaya. Maha Suci Dzat yang menunjukkan kekuasaan-Nya dan berbicara tentangnya, Maha Suci Dzat yang mengenakan kemuliaan dan menghiasinya dengan karunia, Maha Suci Dzat yang hanya Dia lah yang pantas disucikan, Maha Suci Dzat yang penuh karunia dan nikmat, Maha Suci Dzat yang memiliki kemuliaan dan kedermawanan, Maha Suci Dzat yang memiliki keagungan dan kehormatan.”
Doa 1/3 Malam

Keutamaan Bangun di Sepertiga Malam & Doa Tahajud

Sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang penuh berkah. Dalam tradisi salaf dan ajaran Islam, waktu ini disebut waktu mustajab untuk berdoa — saat Allah menurunkan rahmat, keheningan memudahkan hati untuk bermunajat, dan amal sunnah pada waktu itu memiliki keutamaan tersendiri. Berikut beberapa poin keutamaan:

  • Waktu Mustajab: Banyak ulama menyebut sepertiga malam akhir sebagai saat turunnya rahmat dan waktu mustajab untuk berdoa.
  • Ketenangan Hati: Keheningan memudahkan fokus dan khusyu, sehingga doa lebih khidmat.
  • Teladan Para Nabi & Ulama: Nabi ﷺ dan para sahabat dikenal gemar melakukan qiyamullail (shalat malam), sehingga ini merupakan amalan yang diteladani.
  • Penghapus Dosa: Doa dan taubat pada malam hari dipercaya sebagai sarana pembersih jiwa.

Tata Cara Shalat Malam dan Doa 1/3 Malam (Langkah Praktis)

Agar ibadah malammu rapi dan terarah, ikuti langkah praktis berikut:

1. Niat dan Persiapan

  • Mulai dengan niat yang jelas: berniat shalat malam karena ingin mendekatkan diri kepada Allah.
  • Berwudhu dengan sebaik-baiknya; kebersihan fisik membantu kekhusyuan hati.
  • Pilih tempat yang tenang, jauh dari gangguan, matikan ponsel atau letakkan pada mode senyap.

2. Waktu Pelaksanaan

Waktu terbaik adalah sepertiga malam yang akhir — hitung dari waktu Maghrib sampai Subuh, ambil sepertiga terakhir. Misalnya: jika Maghrib pukul 18.00 dan Subuh 04.30, maka sepertiga malam terakhir dimulai sekitar pukul 01.40 hingga Subuh.

3. Rangkaian Ibadah

  1. Shalat Tahajud / Shalat Lail: Bisa 2 rakaat, 4 rakaat, atau sesuai kemampuan. Biasanya dikerjakan dua-dua rakaat, dan diakhiri dengan shalat witir (1, 3, 5 rakaat).
  2. Dzikir Ringan: Setelah shalat sunnah, bacalah dzikir pendek seperti istighfar, tasbih, tahmid, tahlil untuk menenangkan hati.
  3. Bermunajat & Memanjatkan Doa: Bacalah doa yang sudah tersedia (teks di atas), atau doa-doa pribadi—ungkapkan kebutuhan, niat, dan rasa syukur.

4. Adab Berdoa

  • Mulailah dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi ﷺ.
  • Berdoalah dengan sungguh-sungguh, penuh harap namun tawakkal pada Allah.
  • Jangan terburu-buru; gunakan bahasa hati yang jujur meski hanya dengan kalimat singkat.
  • Berdoalah untuk diri sendiri, keluarga, komunitas, dan umat Islam secara umum.

Mengurai Makna dan Inti Doa — Menata Hati Secara Spesifik

Doa yang Anda berikan penuh lapisan makna. Di sini kami uraikan poin-poin kunci agar hati bisa memahami dan meresapi setiap kalimat ketika dilantunkan:

Rahmat untuk Hati dan Urusan

Kalimat permohonan rahmat: meminta rahmat yang membimbing hati, merapikan urusan, memperbaiki yang ghaib — ini menekankan permohonan agar Allah memperbaiki aspek batin dan lahir sekaligus.

Permintaan Iman & Keyakinan

Meminta iman dan keyakinan yang kokoh (iman yang tidak diikuti kekafiran) menunjukkan kesadaran bahwa kehidupan beragama membutuhkan pegangan yang tidak goyah.

Menyerahkan Kebutuhan kepada Allah

Pengakuan atas keterbatasan diri ("jika usahaku terbatas...") adalah bentuk tawakkal — pengakuan bahwa usaha manusia ada batasnya dan sebaiknya menggantungkan hasil pada rahmat Allah.

Cahaya (Nur) sebagai Simbol Pembimbing

Permintaan agar Allah jadikan nur di hati, kubur, arah-langkah, indera, bahkan anggota tubuh — ini simbolik: meminta bimbingan total, dari jiwa hingga tubuh, agar hidup bercahaya dengan petunjuk-Nya.

Praktik Harian: Cara Menjadi Konsisten Qiyamullail

Konsistensi adalah kunci. Berikut strategi praktis agar Anda tidak berhenti di awal:

  • Mulai kecil: Jika belum terbiasa, bangun 2 kali seminggu dulu, lalu tingkatkan.
  • Atur tidur siang: Jangan tidur terlalu larut; atur tidur siang agar malam tidak terganggu.
  • Partner ibadah: Ajak keluarga atau teman untuk saling mengingatkan.
  • Gunakan alarm niat: Setting alarm yang bersuara lembut—jadikan itu isyarat untuk bangun, niat, dan berdoa.
  • Catat kemajuan: Buat jurnal singkat—tanggal, durasi, dan refleksi doa.

Adab Ketika Berdoa (Etika Bermunajat)

  • Mulai dengan memuji Allah (hamdalah) dan shalawat.
  • Teguhkan niat: Luruskan niat agar doa bukan sekadar ritual tetapi dialog hati.
  • Melayani doa orang lain: Selesaikan doa pribadi lalu doakan keluarga, guru, dan umat.
  • Berdoa dengan keyakinan: Yakin bahwa doa didengar meski jawaban bisa dalam bentuk lain atau waktu lain.

Contoh Niat dan Doa Pendek (Praktis untuk Malam)

Berikut beberapa contoh niat dan doa singkat yang dapat digunakan bila Anda ingin cepat namun khusyuk:

Contoh Niat

"Saya niat shalat sunnah tahajud dua rakaat karena ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengharap ridha-Nya."

Doa Singkat Setelah Shalat

  • "Ya Allah, ampuni dosa-dosaku, beri petunjuk dalam setiap langkahku."
  • "Ya Allah, bahagiakan keluarga kami, jauhkan dari marabahaya."
  • "Ya Allah, lapangkan rezeki kami, mudahkan urusan dakwah dan amar ma'ruf."

FAQ — Pertanyaan Umum tentang Doa 1/3 Malam & Tahajud

Apakah shalat tahajud wajib?

Shalat tahajud termasuk amalan sunnah muakkad (ditegaskan), bukan wajib. Namun punya keutamaan besar dan sangat dianjurkan.

Berapa rakaat yang ideal?

Tidak ada ketentuan wajib; banyak yang mengerjakan 2, 4, 6, 8, atau lebih sesuai kemampuan. Yang penting kualitas khusyuknya.

Bolehkah tidur dahulu lalu bangun untuk tahajud?

Ya — tidur dahulu kemudian bangun di sepertiga malam untuk melaksanakan tahajud adalah praktik sunnah.

Bagaimana bila saya tertidur sampai Subuh?

Jika tidak sempat, tetap lakukan doa dan dzikir pada waktu lain; jangan jadikan diri putus asa. Konsistensi lebih penting daripada merasa gagal total.

Penutup: Harapan dari Sebuah Doa

Doa yang khusyuk di sepertiga malam bukan sekadar rutinitas—ia adalah momen dialog intim antara hamba dan Rabb. Jadikan doa di atas sebagai panduan, bukan batasan; ubah kata-kata menjadi rasa, dan rasa menjadi tindakan nyata yang memperbaiki diri. Semoga Allah menerima usaha kita, menguatkan iman, dan menjadikan hidup kita penuh cahaya (nur) sebagaimana dipohonkan dalam doa.


























































































































































































































































%
Lebih baru Lebih lama