POINT - POINT PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA SIDANG TAHUNAN MPR RI
DAN SIDANG BERSAMA DPR RI DAN DPD RI
DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN KE-80 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA, 15 AGUSTUS 2025
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Salam Pembuka
Yang saya hormati:
- Pimpinan dan seluruh anggota MPR, DPR, dan DPD RI
- Wakil Presiden Republik Indonesia, Saudara Gibran Rakabuming Raka
- Presiden Republik Indonesia ke-7, Bapak Joko Widodo
- Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono
- Presiden Republik Indonesia ke-5, Ibu Megawati Soekarnoputri
- Ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid
- Ibu Soraya Hamzah Haz
- Para Ketua dan Wakil Ketua Lembaga Negara
- Para Ketua Umum Partai Politik
- Para Mantan Ketua MPR/DPR/DPD RI
- Jajaran Kabinet Merah Putih
- Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN
- Para Duta Besar Negara Sahabat dan Pimpinan Perwakilan Internasional
- Ketua Parlemen Malaysia, Brunei, Singapura, dan Timor Leste
- Dan yang saya cintai, seluruh rakyat Indonesia
Isi Pidato
I. Memperingati Proklamasi Kemerdekaan
- Pada tanggal 17 Agustus 2025, kita akan memperingati 80 tahun Proklamasi Kemerdekaan—momen penting perjuangan bangsa.
- Setelah deklarasi 17 Agustus 1945, bangsa berjuang selama 5 tahun melalui perang dan diplomasi hingga pengakuan kedaulatan di tahun 1949.
II. Penghormatan kepada Para Presiden Pendahulu
- Presiden Sukarno: Memimpin pembentukan NKRI, mempertahankan keutuhan wilayah, dan mengintegrasikan Irian Barat.
- Presiden Suharto: Membangun ekonomi merata, mencapai swasembada pangan, dan menekan kemiskinan ekstrem.
- Presiden Habibie: Memperkenalkan teknologi tinggi dan menjaga stabilitas pasca-krisis 1998.
- Presiden Abdurrahman Wahid: Menguatkan kerukunan antar-suku, agama, dan ras.
- Presiden Megawati: Memulihkan ekonomi, menyelesaikan krisis moneter, memperkuat lembaga negara dan menyelenggarakan pemilu langsung pertama.
- Presiden SBY: Meredam krisis keuangan global 2008, menyelesaikan konflik Aceh, dan menata pembangunan merata.
- Presiden Joko Widodo: Membangun infrastruktur, pulih cepat dari pandemi COVID-19, merintis ibu kota baru, dan mulai strategi hilirisasi SDA.
III. Cita-cita Kemerdekaan dan UUD 1945
- Para pejuang dan Presiden pendahulu telah bekerja demi cita-cita kemerdekaan: merdeka, berdaulat, adil dan makmur, sebagaimana tertuang di Pembukaan UUD 1945.
- Kemerdekaan hakiki adalah merdeka dari kemiskinan, kelaparan, penderitaan; berdaulat secara ekonomi; mampu penuhi kebutuhan pangan bangsa.
- Keanekaragaman SDA adalah berkah—tugas kita mengelolanya agar cita-cita kemerdekaan dapat tercapai sesingkat-singkatnya.
IV. Penanganan Korupsi dan Penyelewengan Anggaran
- Dalam 299 hari kepemimpinan, saya telah menyelamatkan Rp 300 triliun dari potensi APBN yang diselewengkan—dialihkan ke program produktif demi rakyat.
- Negara menghadapi tantangan besar berupa kebocoran kekayaan nasional (net outflow). Tugas kita bukan mencari kesalahan, tetapi mencari solusi cepat.
- Jika kekayaan terus mengalir keluar, negara bisa terancam gagal—saya akan ambil langkah tegas untuk melindunginya.
- UUD 1945 adalah blueprint bangsa—jangan dianggap kuno, tetapi sebagai landasan relevan dan operasional dalam menghadapi tantangan abad ke-21.
V. Ekonomi, Kedaulatan, dan Ketahanan Pangan
- Keanehan: negara produsen sawit terbesar justru mengalami kelangkaan minyak goreng; subsidi melimpah tapi harga pangan masih tidak terjangkau. Ini akibat distorsi ekonomi akibat abai terhadap Pasal 33 UUD 1945—sangat penting untuk dijaga.
- Pasal 33 ayat 1–4 menjadi benteng pertahanan ekonomi nasional—mengutamakan kekeluargaan, penguasaan produk penting dan SDA oleh negara, serta demokrasi ekonomi berbasis keadilan, efisiensi, dan keberlanjutan.
- Dalam 299 hari, ekonomi tumbuh 5,12% di kuartal II 2025; investasi semester pertama melonjak 13,6% (Rp 942 triliun), menyerap 1,2 juta tenaga kerja.
VI. Gizi dan Pendidikan Generasi Muda
- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah menyentuh 20 juta anak dan ibu hamil/menyusui—sebagai investasi terbaik menurut PBB.
- Tercatat 5.800 Satuan Pelayanan Gizi di 38 provinsi, mencipta 290 ribu lapangan kerja, serta melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak, dan UMKM.
VII. Ketahanan Pangan Nasional
- Memutus ketergantungan impor dengan membuka 2 juta hektar sawah baru (Kalimantan, Sumatera, Papua).
- Intensifikasi produksi: distribusi pupuk dipermudah, harga beli gabah dinaikkan menjadi Rp 6.500/kg—sementara cadangan beras nasional mencapai >4 juta ton. Ekspor beras dan jagung dilakukan kembali.
- Penindakan tegas terhadap monopoli atau penimbunan; penggunaan UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Pasal 107 dan Pasal 29)—sanksi hingga 5 tahun penjara atau denda Rp 50 miliar.
VIII. Pengentasan Kemiskinan dan Perumahan Layak
- Peluncuran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)—program tepat sasaran.
- Dibangun 100 Sekolah Rakyat (dilanjutkan menjadi 300), lengkap dengan fasilitas belajar, untuk anak desil 1–2 agar keluar dari kemiskinan.
- Rumah tak layak huni direnovasi; FLPP ditingkatkan menjadi kuota 350 ribu penerima; lebih dari 231 ribu keluarga telah terbantu sejak 20 Oktober 2024.
IX. Pendidikan, Sains, dan Literasi Digital
- Alokasi 20% APBN untuk pendidikan; gaji dan tunjangan guru ASN/non-ASN ditingkatkan secara langsung.
- Renovasi 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah; distribusi 288 ribu layar pintar ke pelosok; pembangunan 20 Sekolah Unggul Garuda, 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi, serta SMA Taruna Nusantara Terintegrasi seluruh wilayah.
X. Desa Sejahtera melalui Ekonomi Lokal
- Didirikan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih untuk memperkuat ekonomi desa, menjual kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
- Pembentukan Danantara—lembaga investasi dengan kelolaan aset > USD 1 triliun; mampu mencipta jutaan lapangan kerja berkualitas. Pengangguran turun ke level terendah sejak krisis 1998.
XI. Kesehatan & Diplomasi Global
- Cek Kesehatan Gratis telah dinikmati oleh >18 juta warga; 66 rumah sakit naik kelas, serta pembangunan KEK Sanur sebagai pusat medis internasional.
- Indonesia resmikan keanggotaan sebagai tamu kehormatan BRICS, merayakan kemerdekaan bersama India dan Prancis, serta menyelesaikan negosiasi EU-CEPA dan dengan Amerika. Indonesia menjadi advokat pengakuan Palestina dan solusi dua negara.
XII. Penegakan Hukum dan Pertahanan Negara
- Gaji hakim dinaikkan 280%; pembongkaran kasus korupsi besar terus dilakukan.
- TNI/POLRI tegakkan Pasal 33 UUD 1945 terhadap pengelolaan SDA.
- Perpres No. 5 Tahun 2025 telah tertibkan 3,1 juta ha dari target total 5 juta ha sawit ilegal—selanjutnya tambang ilegal juga akan ditertibkan.
- Penguatan pertahanan: dibentuk 6 Kodam baru, 14 Komando AL, 3 Komando AU, satu komando operasi udara, 6 grup Kopassus, 20 brigade teritorial, dan berbagai satuan elastis—selaras doktrin Sishankamrata (Pertahanan Rakyat Semesta).
XIII. Wong Cilik Bisa Tersenyum
Kami ingin:
- Anak-anak sekolah dengan perut kenyang.
- Petani-nelayan bangga.
- Guru dihargai, rakyat kecil bebas dari kelaparan, sakit, dan putus sekolah.
- “Wong cilik iso gemuyu.”
XIV. Apresiasi Lembaga Negara
- MPR RI: mengusung “Rumah Kebangsaan”, sosialisasi Empat Pilar.
- DPR RI (2024–2029): mengesahkan 14 RUU, PLN 2025–2029, penyusunan RAPBN 2026, serta pengawasan luas: 26 Panja dan 3 Tim.
- DPD RI: menetapkan >50 keputusan kelembagaan, mendukung pembangunan berkelanjutan dan pengawasan regulasi daerah.
- BPK RI: tingkat WTP 97,7% untuk 2024, akuntabilitas meningkat, dan penyelamatan aset triliunan rupiah.
- MK RI: menangani ratusan perkara penting hingga pertengahan 2025, menjaga demokrasi dan hak konstitusional.
- MA RI: reformasi peradilan, etalase e-Court: perkara naik 30,84%, penyelesaian perdata (≤Rp 500 juta) naik 68%, mediasi naik 28%.
- KY RI: seleksi 9 Calon Hakim Agung & 3 Ad Hoc; menerima 3.752 laporan pelanggaran, memberi sanksi pada 116 hakim.
- Terima kasih kepada: Bank Indonesia, OJK, LPS, KPK, KPU, Bawaslu, Ombudsman, Komnas HAM, dan lembaga nasional lainnya.
- Apresiasi kepada pengusaha nasionalis yang investasikan dan simpan hasil usahanya di Indonesia.
XV. Penutup dan Arah Masa Depan
- Tantangan kita: menghapus kemiskinan ekstrem, dorong pertumbuhan ekonomi, menjadikan Indonesia sebagai kekuatan moral dan ekonomi global.
- Kunci keberhasilan: bersatu, gotong royong, mewujudkan “Indonesia Incorporated”.
- Bersatu, Berdaulat – Rakyat Sejahtera – Indonesia Maju
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-80
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Jakarta, 15 Agustus 2025
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PRABOWO SUBIANTO