Ngaji Kitab Shahih Muslim di Masjid Al Barokah: Menyelami Ilmu Bersuci untuk Wanita

Sampit, 8 Agustus 2025 —  Malam Jumat di Masjid Al Barokah, Sampit, sehabis shalat Isya, sekitar pukul 20.00 WIB, para muballigh dan guru pengajar LDII dari Kecamatan Baamang dan Ketapang mulai memenuhi ruang utama masjid. Mereka hadir untuk mengikuti pengajian rutin kitab Shahih Muslim, sebuah kitab hadist yang menjadi salah satu rujukan utama dalam memahami ajaran Islam secara autentik.

Kegiatan ini sudah menjadi agenda tetap bagi para pengajar dan muballigh LDII untuk menggali lebih dalam ilmu agama, terutama yang berkaitan dengan fiqih ibadah dan kebersihan diri dalam Islam. Pengajian kali ini mengambil tema yang sangat relevan, yakni bab haid dan bersuci bagi wanita. 


Pengajian dipandu oleh Haryanto, S.H., salah satu anggota dewan pengajar LDII Sampit. Di awal pembahasan, Haryanto menyampaikan satu pertanyaan yang menarik perhatian seluruh peserta.

"Apakah ketika wanita mandi junub setelah haid, ia harus melepaskan sanggul atau gelungan rambutnya?"

Demikian pertanyaan yang disampaikannya, membuka pembacaan hadist dari Kitab Shahih Muslim.

Selanjutnya, satu per satu hadist dibacakan, lalu diurai dengan penjelasan kontekstual yang membuat para peserta manggut-manggut. Tak ada suasana kaku. Setiap peserta aktif mencatat, dan memberi keterangan di kitabnya, bahkan sesekali tersenyum saat penjelasan disampaikan dengan analogi yang ringan namun tepat sasaran.


Pengajian berlangsung hingga pukul 21.00 WIB, dan keesokan harinya, Sabtu pagi, pengajian akan kembali dilanjutkan hingga mendekati waktu dzuhur. 

Tercatat sebanyak 40 muballigh dan muballighot hadir dalam kegiatan ini. Mereka datang bukan hanya untuk menambah ilmu pribadi, tetapi juga untuk membawa bekal dakwah yang akan disampaikan kepada masyarakat luas. 
Lebih baru Lebih lama