
LDII Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Satu Frekuensi" di Sleman, membahas kesiapan menikah bagi generasi muda. Ratusan peserta muda LDII terlibat dalam diskusi terbuka ini.
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, menekankan pentingnya kesiapan menyeluruh, “Kami ingin generus tidak sekadar siap menikah secara lahiriah, tetapi juga mental, emosional, dan spiritual.” FGD serupa direncanakan secara berkala di tingkat kabupaten/kota. Suwarno menambahkan, “Kami ingin generasi muda LDII tidak hanya sukses secara pribadi, tapi juga siap menjadi fondasi keluarga yang kokoh bagi masyarakat.”
Diskusi antar peserta meliputi berbagi pengalaman pribadi, perspektif berbeda tentang pertemanan hingga hubungan keluarga. “Proses ini diharapkan dapat memperkuat pola pikir dan kepekaan dalam membangun relasi yang sehat dan bertanggung jawab,” ungkap salah satu peserta.
Peserta juga menyoroti pentingnya kesiapan finansial dan emosional. Riko, salah satu peserta, mengungkapkan, “Banyak dari kami mulai berpikir realistis. Kalau belum mapan secara penghasilan, bagaimana bisa mendampingi pasangan dalam kondisi sulit?” Sementara Dewi dari Sleman menambahkan, “Pernikahan bukan cuma suka sama suka, tapi tentang dua orang yang siap saling menguatkan dalam kondisi apa pun.”