{
"@context": "https://schema.org",
"@type": "NewsArticle",
"headline": "Summer Tafsir Camp LDII: Pengajian Outdoor yang Menarik Generasi Muda",
"url": "https://ldiisampit.or.id",
"datePublished": "2025-08-21",
"dateModified": "2025-08-21",
"publisher": {
"@type": "Organization",
"name": "LDII Sampit",
"logo": {
"@type": "ImageObject",
"url": "https://ldiisampit.or.id/"
}
},
"author": {
"@type": "Person",
"name": "Anton Kuswoyo & Riska Sabilah"
},
"description": "LDII Tanah Laut adakan Summer Tafsir Camp, pengajian outdoor yang menarik minat generasi muda dengan tema 'Sadar Visi Bukan Obsesi'."
}
Summer Tafsir Camp LDII: Pengajian Outdoor yang Menarik Generasi Muda
Pelaihari, Kalimantan Selatan – Generasi muda LDII Tanah Laut menggelar Summer Tafsir Camp di Taman Permana, Minggu (3/8).
Pengajian Outdoor, Konsep Baru yang Menarik
Mengusung tema "Sadar Visi Bukan Obsesi", kegiatan ini menawarkan pengajian tafsir Al-Quran di alam terbuka. Tujuannya untuk menciptakan suasana yang lebih santai dan interaktif.
Suasana yang Lebih Santai dan Interaktif
“Kami ingin memberikan suasana yang tidak kaku seperti pengajian di dalam masjid. Dengan konsep outdoor, peserta lebih mudah berinteraksi, berdiskusi, dan saling mengenal. Ini juga menjadi sarana pembinaan generasi muda agar lebih memahami visi hidup berdasarkan ajaran Islam,” ujar salah satu panitia kegiatan.
Materi Relevan dan Antusiasme Peserta
Ketua DPD LDII Tala, Anton Kuswoyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan rutin muda-mudi LDII. Materi tafsir disesuaikan dengan persoalan remaja masa kini, menekankan pentingnya visi hidup yang jelas.
“Senang banget bisa ikut kegiatan seperti ini. Nggak cuma belajar agama, tapi juga bisa tukar pikiran, ketawa bareng, dan makin dekat dengan teman-teman. Harapannya bulan depan ada lagi!” ungkap salah satu peserta.
Rencana Ke Depan
Melihat antusiasme peserta, panitia berencana melanjutkan Summer Tafsir Camp dengan konsep dan lokasi yang lebih variatif. Semangat pembinaan Islami yang akrab dan membumi tetap menjadi prioritas utama.
Oleh: Anton Kuswoyo (contributor) / Riska Sabilah (editor)