Palangkaraya - 200 pemuda LDII Kota Palangka Raya mengikuti pelatihan wawasan kebangsaan untuk menangkal paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Pelatihan bertema "Melalui Penguatan 29 Karakter Luhur untuk Menangkal Paham Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme Menuju Generasi Emas 2045" ini digelar di Masjid Jamiatul Amaliyah pada Minggu (24/8).
Pelatihan menghadirkan narasumber dari Densus Antiteror 88 Satgas Wilayah Kalimantan Tengah, Ganjar, dan Briptu Raka Sabda Berkah dari Mabes Polri. Ganjar mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan dalam keberagaman Indonesia.
“Kita dengan ribuan pulau, bahasa, budaya disini bisa damai rukun karena ada Pancasila dan UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Perbedaan adalah kekayaan yang harus kita jaga. Selain itu, dalam hal bermedia sosial, pemuda pemudi LDII harus hati-hati, harus bisa menyaring berita-berita yang tidak benar, yang mengandung intoleransi dan radikalisme,”
Ia menegaskan intoleransi, radikalisme, dan terorisme tidak berkaitan dengan agama, melainkan menyusup di kelompok kecil yang mengaburkan kehidupan beragama dan bernegara. Ganjar juga menekankan kekuatan wawasan kebangsaan dan 29 karakter luhur yang dimiliki generasi muda LDII.
Briptu Raka menjelaskan bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta strategi penangkalannya. Ia menekankan bahwa terorisme merupakan proses panjang yang berawal dari sikap intoleran.
“Terorisme tidak masuk dalam suatu agama tertentu, akan tetapi terorisme itu menyusup kedalam mayoritas tertentu, maka dari itu harus waspada semua”,
“Hal besar selalu diawali dari hal kecil. Kita jangan sekali-kali membeda-bedakan walaupun di urusan beragama kita masing-masing, tetapi dalam kehidupan sosial dan bernegara kita tidak membeda-bedakan,”
Ia menambahkan ciri-ciri paham terorisme, seperti mengkafirkan, menggunakan jihad sebagai peperangan, dan menolak lagu Indonesia Raya serta penghormatan terhadap bendera merah putih.
Wakil Sekretaris DPW LDII Provinsi Kalimantan Tengah, Aris Wijaya, mengajak generasi penerus LDII untuk memiliki karakter luhur seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW dan berdakwah dengan cara yang menyejukkan. Sementara H Supiani HK dari Kemenag Kota Palangka Raya menekankan pentingnya manfaat bagi sesama dan peran LDII sebagai benteng ideologi, duta perdamaian, dan mitra aparat.
“Generasi LDII agar menjadi benteng ideologi, duta perdamaian, dan harus bisa berperan sebagai mitra aparat”
Kegiatan ini merupakan sinergi antara LDII, Kementerian Agama Kota Palangka Raya, dan Densus 88 Satgaswil Kalimantan Tengah. Aris Wijaya menganggap penguatan karakter penting agar generasi muda terhindar dari paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme, serta memperkokoh persatuan bangsa.
