
Sekolah Dasar Islam (SDI) Muhajirien, Kediri, menggelar Pentas Karya Seni sebagai puncak acara akhir tahun ajaran 2024/2025 pada Kamis (19/6). Acara bertema "Ekspresi Diri dalam Kreasi dan Apresiasi" ini diikuti seluruh siswa kelas 1-6 dan calon siswa baru.
Berbagai penampilan memeriahkan acara, mulai dari seni bela diri Persinas ASAD, penampilan tahfidz dan tilawah Al-Qur’an, story telling, pidato berbahasa Inggris, tarian tradisional, drama edukatif, hingga pameran karya siswa. SDI Muhajirien menargetkan siswa mampu menghafal dua juz Al-Qur’an selama enam tahun pendidikan.
Kepala SDI Muhajirien, Pidiarti, S.Pd., menjelaskan, "Anak-anak belajar tampil di depan umum, bekerja sama, dan mengekspresikan diri dengan cara yang positif." Acara dihadiri Anggota DPP LDII Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Yoyok Dwi Sasongko, S.Kom., Pembina DPD LDII Kabupaten Kediri, H. Abdul Basith, Ketua PAC LDII Pohjarak, H. Punomo, dan pengurus Yayasan Muhajirien.
Yoyok Dwi Sasongko dalam sambutannya menyampaikan bahwa SDI Muhajirien memiliki visi membentuk siswa sukses dunia akhirat dengan 29 karakter luhur. Ia juga menyinggung program "Hari Tanpa Jajan" sebagai upaya melatih pengendalian diri dan menabung. Ia mengajak orang tua untuk bersinergi dengan sekolah, dengan mengatakan, "Amal saleh orang tua adalah menerapkan pendidikan karakter yang sudah diajarkan SDI Muhajirien di rumah."
H. Abdul Basith menambahkan bahwa SDI Muhajirien mengemban misi mulia: sukses ilmu dunia, ilmu agama, dan pembentukan karakter luhur berbasis nilai-nilai LDII. Acara ditutup dengan antusiasme orang tua yang bangga melihat penampilan anak-anak mereka.