20 Santriwati Ikuti Pelatihan Menjahit di Kediri, Bekal Kemandirian dan Solusi Pengangguran

Pelatihan menjahit bagi 20 santriwati Pondok Pesantren Wali Barokah, Kota Kediri, resmi dibuka di BLKK Miftahul Huda, Kabupaten Kediri. Program kerjasama Pondok Pesantren Wali Barokah dan BLKK Miftahul Huda ini bertujuan membekali santri dengan keterampilan wirausaha.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kediri, Ibnu Imad, menekankan pentingnya pendidikan vokasi yang terhubung langsung dengan dunia kerja. “Keterampilan tidak cukup hanya diberikan di awal, harus diasah terus melalui pelatihan praktis seperti di BLK komunitas ini,” ujarnya. Ia juga menambahkan pentingnya pembangunan karakter kerja: “Tidak cukup hanya terampil, tapi juga harus punya sikap—disiplin, kreatif, inisiatif, mampu bekerja sama, dan tangguh menghadapi tantangan. Inilah fondasi mental yang harus dimiliki tenaga kerja masa kini,” lanjutnya.

Pelatihan intensif 260 jam ini mencakup desain, pemilihan bahan, teknik menjahit, hingga uji kompetensi berstandar nasional. Pelaksanaan boarding system mendukung fokus peserta. Ibnu Imad juga menyoroti angka pengangguran di Kabupaten Kediri dan pentingnya pelatihan untuk menghadapi disrupsi digital. “Pergeseran kebutuhan tenaga kerja akibat disrupsi digital menuntut pekerja untuk lebih adaptif. Pelatihan seperti ini penting agar mereka bisa segera terserap di dunia kerja atau membuka usaha sendiri,” jelasnya.

Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah, Drs. KH. Sunarto, M.Si., menjelaskan pelatihan ini sejalan dengan program trisukses LDII: “Kami membekali santri dengan keterampilan menjahit sebagai bekal masa depan, terutama bagi santri putri yang akan menyelesaikan masa belajarnya. Ini bagian dari upaya mempersiapkan mereka menjadi pribadi yang mandiri dan siap terjun ke masyarakat,” ujar KH. Sunarto. Pelatihan ini diharapkan menghasilkan lulusan kompeten dan berdaya saing tinggi, berkontribusi pada pengurangan pengangguran.

Lebih baru Lebih lama