
Di
era digital ini, membuka rekening bank semudah mengunduh aplikasi.
Pertumbuhan bank digital dan konvensional yang pesat di Indonesia
membuat banyak dari kita memiliki lebih dari satu rekening—satu untuk
gaji, satu untuk tabungan, lainnya untuk dana darurat, atau bahkan
sekadar untuk mencoba promo dari bank baru.
Memiliki
banyak rekening memang praktis. Namun, ada satu risiko tersembunyi yang
sering terlupakan: rekening menjadi tidak aktif atau dormant.
Pernahkah
Anda bertanya, "Kapan terakhir kali saya cek semua rekening yang saya
miliki?" Jika jawabannya adalah "sudah lama sekali", maka Anda perlu
waspada. Jangan sampai uang Anda ikut 'tertidur' di dalam rekening yang
tidak aktif.
Apa Sebenarnya Rekening Dormant Itu?
Secara sederhana, rekening dormant
(atau rekening pasif) adalah rekening tabungan yang tidak memiliki
aktivitas transaksi apa pun—baik setoran, penarikan, transfer, maupun
pembayaran—dalam jangka waktu tertentu.
Setiap bank memiliki kebijakannya sendiri, namun umumnya sebuah rekening akan dianggap dormant jika tidak ada transaksi selama 6 hingga 12 bulan berturut-turut.
Menurut
data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tahun 2022, dari 49% masyarakat
dewasa Indonesia yang memiliki rekening, tidak semuanya aktif digunakan.
Ini menunjukkan bahwa rekening dormant adalah masalah yang lebih umum
dari yang kita kira. Bagi bank, mengelola rekening tidak aktif memakan
biaya administrasi dan membawa risiko keamanan. Itulah mengapa status
dormant ini diberlakukan.
Penyebab Utama Rekening Menjadi Dormant
Berbeda dengan pemblokiran karena aktivitas mencurigakan, rekening menjadi dormant murni karena tidak adanya aktivitas. Beberapa skenario umum yang menyebabkannya adalah:
Lupa Memiliki Rekening: Paling sering terjadi setelah membuat rekening untuk tujuan sesaat, misalnya untuk menerima hadiah giveaway atau bonus dari suatu pekerjaan lama.
Saldo Kosong atau Terlalu Minim:
Jika saldo rekening terus tergerus oleh biaya administrasi bulanan
hingga mencapai nol, dan tidak ada transaksi masuk sama sekali, bank
akan secara otomatis mengubah statusnya menjadi dormant.
Rekening Tujuan Khusus yang Sudah Selesai:
Misalnya, Anda membuka rekening bersama untuk proyek arisan atau
liburan yang kini sudah berakhir, namun lupa menutupnya secara resmi.
Pindah Kerja: Rekening payroll dari perusahaan lama tidak lagi menerima pemasukan dan akhirnya terbengkalai.
Apa Akibatnya Jika Rekening Dibiarkan Dormant?
Mengabaikan rekening dormant bisa membawa konsekuensi yang merugikan:
- Pembatasan Transaksi:
Anda tidak bisa menarik dana, melakukan transfer, atau bahkan menerima
uang masuk ke rekening tersebut. Rekening seolah-olah "terkunci".
- Denda atau Biaya Tambahan: Beberapa bank memberlakukan "biaya penalti rekening dormant" yang akan dibebankan saat Anda ingin mengaktifkannya kembali.
- Risiko Penutupan Rekening Otomatis:
Ini adalah risiko terbesar. Jika rekening dormant dengan saldo minim
atau nol tidak diaktifkan dalam waktu yang lebih lama lagi (misalnya 2-5
tahun, tergantung kebijakan bank), bank berhak untuk menutup rekening tersebut secara permanen. Uang sisa di dalamnya, jika ada, bisa hangus atau dialihkan ke Balai Harta Peninggalan (BHP) sesuai peraturan yang berlaku.
Jangan Panik! Ini Cara Mengaktifkan Kembali Rekening Dormant
Jika salah satu rekening Anda terlanjur berstatus dormant, tenang saja. Umumnya, proses pengaktifannya cukup mudah.
Cara Paling Mudah: Lakukan Transaksi
Untuk rekening yang baru beberapa bulan dormant, cara termudah adalah dengan melakukan transaksi. Cobalah setor tunai melalui teller atau ATM Setor Tarik. Transaksi ini akan memicu sistem bank untuk mengaktifkan kembali rekening Anda.
Hubungi Layanan Pelanggan (Call Center)
Jika transaksi gagal atau Anda tidak yakin, hubungi call center resmi bank Anda. Tanyakan status rekening Anda dan prosedur standar untuk mengaktifkannya kembali.
Kunjungi Kantor Cabang Terdekat (Cara Paling Pasti)
Untuk
kasus rekening yang sudah sangat lama dormant atau jika cara lain tidak
berhasil, datang langsung ke kantor cabang adalah solusi terbaik.
Jangan lupa siapkan:
Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli.
Buku Tabungan (jika ada).
Kartu ATM.
Petugas bank akan membantu Anda mengisi formulir reaktivasi dan rekening Anda akan aktif kembali pada hari yang sama.
Lebih Baik Mencegah: Tips Jitu Agar Rekening Tetap Aktif
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Agar tidak repot di kemudian hari, terapkan kebiasaan baik ini:
- Lakukan Audit Rekening Rutin: Luangkan waktu setiap 3 atau 6 bulan sekali untuk memeriksa semua rekening yang Anda miliki. Cukup dengan login ke aplikasi mobile banking masing-masing.
- Buat Transaksi "Pancingan":
Atur pengingat di kalender untuk melakukan transaksi kecil secara
berkala. Cukup transfer Rp10.000 dari rekening utama Anda ke rekening
lain yang jarang terpakai. Ini sudah cukup untuk mereset "timer"
dormancy.
- Konsolidasi Rekening:
Jika Anda merasa memiliki terlalu banyak rekening yang tidak efektif,
pertimbangkan untuk menutup beberapa di antaranya. Pindahkan saldonya ke
rekening utama Anda, lalu datang ke kantor cabang untuk menutup
rekening tersebut secara resmi. Ini akan menghemat biaya admin dan
mengurangi pusing.
Kesimpulan
Rekening
dormant adalah masalah "sunyi" yang bisa berakibat fatal jika
diabaikan. Dengan sedikit perhatian dan kebiasaan baik, Anda dapat
memastikan semua aset finansial Anda tetap aman dan aktif.
Yuk,
luangkan waktu sejenak hari ini untuk memeriksa semua rekening bank
Anda. Jangan sampai uang hasil jerih payah Anda 'tertidur' selamanya