Bandung (29/7) – Sebanyak 160 organisasi masyarakat (ormas) di Kota Cimahi mengikuti kegiatan Pendidikan Politik dan Demokrasi yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cimahi, Selasa (29/7/2025). Kegiatan ini berlangsung di Hotel Ciater Kamboti, Kota Bandung, dengan menghadirkan Nyi Mas Diane, S.Psi., M.A., Co-Founder Dianesia dan alumnus Lemhannas sebagai pemateri tunggal.
Dalam paparannya, Diane menekankan bahwa perbedaan pandangan politik kerap memicu konflik hingga perpecahan dalam tubuh organisasi. Oleh karena itu, menurutnya, ormas perlu memahami bagaimana politik dijalankan secara sehat agar demokrasi tetap berjalan sesuai konstitusi dan aspirasi masyarakat.
“Ormas sebaiknya tidak terlibat politik praktis. Fokusnya adalah sebagai pengontrol kebijakan pemerintah agar tujuan masyarakat makmur, adil, dan sejahtera bisa tercapai,” ujarnya.
Tak hanya teori, peserta juga dibekali simulasi penyelesaian masalah seputar dilema politik yang sering muncul dalam momentum pileg, pilpres, hingga pilkada. Kegiatan tersebut disambut antusias karena menyentuh realita yang dihadapi ormas di lapangan.
Pada sesi interaktif, Ketua LDII Kota Cimahi, Dwi Hartono, menyoroti pentingnya membedakan politik praktis dengan pembangunan berkelanjutan. “Siapapun pemimpinnya, sekalipun berganti-ganti, yang kita jaga adalah arah pembangunan jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn) Ngatiyana, S.AP, yang menutup acara tersebut, mengajak seluruh ormas untuk aktif mengawal jalannya pemerintahan dan pembangunan di Kota Cimahi.
“Cimahi ini kota kecil, tapi keberagaman suku dan agama membuatnya unik dan kompleks. Jika dijaga dengan kondusif, akan melahirkan masyarakat yang produktif dan berprestasi,” pungkas Ngatiyana.
