
Tujuh puluh generasi muda LDII Banguntapan, Bantul, Yogyakarta mengikuti pelatihan perawatan jenazah di Masjid Baitul A’la pada Sabtu (5/7). Pelatihan ini bertujuan memperkuat peran sosial keagamaan mereka.
Pengurus LDII Banguntapan, Ustaz Abdul Hasan, menjelaskan pelatihan mencakup empat tahapan: memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan memakamkan jenazah sesuai syariat Islam. “Ilmu ini penting karena kematian bisa datang kapan saja. Umat Islam harus siap dengan ilmu dan keberanian dalam mengurus jenazah sesuai tuntunan agama,” ujar Abdul Hasan yang juga bertindak sebagai instruktur.
Pelatihan dibagi dalam empat kelompok (dua putra dan dua putri) untuk praktik simulasi memandikan dan mengkafani. “Setiap kelompok mempraktikkan cara memandikan dan mengkafani jenazah dengan perlengkapan simulasi yang telah disiapkan. Para peserta terlihat antusias, aktif bertanya, dan menunjukkan kesungguhan dalam mengikuti setiap tahapan praktik,” imbuhnya.
Dewan Penasihat LDII Banguntapan, Sholeh, menekankan pentingnya kesiapan mental. “Banyak orang yang secara teori tahu, tapi tidak siap secara mental. Maka pelatihan ini bukan sekadar teori, tapi pembentukan karakter dan keberanian,” kata Sholeh. Ia menyambut baik pelatihan ini sebagai bagian dari regenerasi kader LDII yang siap terlibat dalam pelayanan sosial keagamaan. “Kami tidak ingin generasi muda hanya fokus pada ilmu agama di dalam masjid, tetapi juga terjun langsung dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya melalui kemampuan merawat jenazah yang dibutuhkan setiap saat,” ujarnya.