
Di tengah hiruk pikuk zaman, LDII Banten menggelar pelatihan Tilawati untuk para guru ngaji. Bukan sekadar membaca Al-Quran, pelatihan ini membekali mereka dengan metode pengajaran modern dan manajemen kelas efektif. Tujuannya mulia: mencetak generasi emas yang tangguh, berakhlak, dan berilmu.
Pelatihan yang berlangsung di Gedung LDII Banten, Sabtu (14/6), menghadirkan tiga narasumber handal: Nur Annas, Ust. Arga, dan Ust. Ari. Ketua LDII Banten, Dimo Tono Sumito, turut hadir memberikan dukungan penuh. Materi pelatihan mencakup metode tilawati dan strategi manajemen kelas yang interaktif dan menyenangkan.
Nur Annas, dari Biro PKD LDII Banten, menekankan pentingnya peran guru dalam membangkitkan semangat santri. “Jika santri semangat mengikuti pengajian, maka kita sedang membangun fondasi bagi lahirnya generasi emas yang tangguh, berakhlak, dan berilmu,” tuturnya.
Para narasumber sepakat bahwa rencana pembelajaran yang terstruktur, konsisten, dan dievaluasi secara berkala sangat penting. Lingkungan belajar yang positif, menurut mereka, akan meningkatkan motivasi santri, baik dalam aspek keagamaan maupun pengembangan karakter.
“Pelatihan Tilawati bukan sekadar peningkatan metode membaca, tapi merupakan upaya membentuk sistem belajar yang menyenangkan, bermakna, dan berdampak jangka panjang. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan memberikan manfaat luas,” pungkas Nur Annas. Mereka mendorong pelatihan berkelanjutan agar para guru selalu update dengan perkembangan zaman.
Untung Fuji Firmansyah, Ketua Panitia Pelatihan Tilawati sekaligus pengurus Biro Litbang IPTEK Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup DPW LDII Banten, menambahkan, “Input dari latihan ini adalah untuk membimbing generasi penerus dalam membaca Al Quran.” Ia juga menekankan pentingnya praktik dan evaluasi berkelanjutan. “Sesuai dengan hasil latihan ini dan nanti akan ada pelatihan part 2 dan evaluasi,” tutupnya. Harapannya, pelatihan ini akan berdampak positif pada kualitas pengajaran Al-Quran di Banten.