
Sangatta – DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kutai Timur (Kutim) menyembelih 175 sapi dan 93 kambing pada Idul Adha 1446 H, 6 Juni 2025. Hewan kurban tersebut bernilai sekitar Rp 4,3 miliar, menjadikannya yang terbesar kedua di Kalimantan Timur setelah LDII Balikpapan.
Ketua DPD LDII Kutim, Theo Okta Wirawan menjelaskan, hewan kurban tersebut bersumber dari warga LDII Kutim dan dikelola mandiri oleh kepanitiaan di masing-masing masjid. "Bukan bantuan dari pemerintah maupun swasta, dengan harapan memaknai esensi kurban secara maksimal untuk memeroleh pahala besar," ujar Theo.
Theo menambahkan, LDII Kutim setiap tahun menyalurkan hewan kurban kepada lembaga keagamaan dan instansi lain yang mengajukan proposal, serta masyarakat sekitar masjid binaan LDII. "Dengan nilai Rp 4,3 miliar sapi dan kambing tersebut, mudah-mudahan pahala dan manfaatnya juga melimpah ruah. Sebagaimana dalilnya, pahala menyembelih hewan kurban pada hari Iduladha itu tidak ada yang membandinginya kecuali pergi ke medan perang untuk berjihad dengan semua harta benda lalu pulang hanya tinggal nama," terang Theo.
Ia juga menjelaskan manfaat berkurban, baik secara spiritual, sosial, maupun ekonomi. "Jika secara spiritual berkurban adalah bentuk ketaatan kepada Allah SWT, secara sosial berkurban menjadi momen berbagi rezeki dengan sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Bahkan saat kita berbagi daging kurban, itu akan mempererat tali silaturahmi, yang secara khusus manfaatnya bagi LDII Kutim menjadi mediator silaturahim antar lembaga," ulas Theo. Ribuan bungkus daging kurban telah dibagikan kepada masyarakat sekitar dan yang membutuhkan.
"Berkurban mengajarkan kita untuk lebih peduli terhadap sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Selain itu, membeli hewan kurban dari peternak lokal juga dapat membantu meningkatkan perekonomian mereka dan membantu perputaran ekonomi Kutim melalui sektor perternakan," paparnya.