Generasi Emas 2045: LDII Manokwari Ciptakan Generasi Unggul Lewat Pendidikan Generus

Hujan deras mengguyur Manokwari, namun tak menyurutkan semangat para Penggerak Pembina Generus (PPG) LDII Warpramasi mengikuti webinar nasional. Di tengah cuaca dingin, mereka tekun mengikuti pelatihan daring demi mencetak generasi muda yang unggul.

Bertempat di Masjid Baitul Izza, Kampung Desay, studio mini PPG Warpramasi menjadi saksi semangat mereka. Webinar yang diselenggarakan DPP LDII dari Pondok Pesantren Wali Barokah, Kediri ini dihadiri pula oleh Dewan Penasihat DPD LDII Manokwari, Kuatman dan Edi Susilo. Usai webinar, suasana hangat berlanjut dalam musyawarah rutin mingguan. Ketua PPG Manokwari, Yusuf Wibowo, memimpin pelatihan keaktifan administrasi bagi dewan guru pengajar generus. Pelatihan ini mencakup kurikulum, buku jurnal, target pencapaian, hingga cara menghitung kehadiran peserta didik.

“Hal ini sangat penting karena bertujuan meningkatkan SDM dewan guru (ustadz dan ustadzah) sehingga lebih aktif kreatif dan menyenangkan selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM),” ujar Yusuf Wibowo.

Lebih dari sekadar pelatihan, ini adalah bagian dari misi besar PPG LDII: menggerakkan, mensupervisi, dan mendukung pembinaan generus di tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC). Tujuannya mulia: menciptakan generasi muda LDII yang berakhlakul karimah, “faqih fiddin” (memiliki kefahaman agama), dan mandiri.

Webinar bulanan ini, menurut Yusuf, tak hanya memantau perkembangan anak didik di TPQ/TPA di masjid-masjid naungan LDII Manokwari, tetapi juga merancang program dan simulasi bahan ajar yang efektif. Ini semua bagian dari komitmen jangka panjang.

“Kami memang sangat serius dalam menjalankan program ini sebagai bagian kontribusi LDII untuk bangsa dalam mempersiapkan bonus demografi generasi emas bangsa 2045,” harapnya.

Yusuf menjelaskan, bonus demografi 2045, di mana 70 persen penduduk Indonesia berusia produktif, adalah peluang emas. Namun, kesempatan ini perlu dikelola dengan matang. LDII, melalui pendidikan generus, berupaya mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan dan menjadi pilar kemajuan bangsa. Mereka tak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki kompetensi dan karakter yang kuat untuk membangun Indonesia.

Lebih baru Lebih lama